Bersyukur Dalam Semua Keadaan, Seperti Apa?
Ilustrasi Bersyukur | Foto: freepik.com |
Cahaya Islam - Kita seringkali membaca atau mendengar kalimat “alhamdulillah ‘ala kulli hal” yang diucapkan oleh para da’i atau ustadz saat ada kajian-kajian keislaman. Namun tidak semua orang memahami arti kalimat tersebut dan saat apa mengucapkan kalimat tersebut.
Ya, arti dari kalimat itu adalah “Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan”.
kalimat itu adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dalam semua keadaan, saat baik-baik maupun disaat yang tidak menyenangkan. Namun dalam kenyataannya kita tidak selalu bisa mengamalkannya.
Seperti apa sih bersyukur dalam segala keadaan itu?
Kondisi atau keadaan itu bisa kita bedakan menjadi 2 yaitu keadaan yang menyenangkan dan keadaan yang tidak menyenangkan. Dalam semua keadaan tersebut, bagaimana kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT ?
Bersyukur Dalam Keadaan Senang
Kata “Alhamdulillah” adalah kata yang sering kita ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan pada kita. Saat baru gajian, mendapat hadiah, diberi oleh-oleh, atau mendapatkan sesuatu yang memang kita inginkan selalu kita ucapkan “Alhamdulillah”.
Ungkapan rasa syukur itu timbul karena Allah SWT memang memberikan nikmat kepada kita berupa rezeki yang terus mengalir, kesehatan, keamanan, kedamaian dan sebagainya yang intinya semua itu menyenangkan hati kita.
Dan memang sebagai orang beriman, semua nikmat Allah tersebut wajib kita syukuri karena Allah telah berjanji bila kita bersyukur maka Dia akan menambah nikmatNya.
Selain wajib disyukuri, adalah lumrah dan wajar bila semua hal yang menyenangkan kita itu membuat kita mensyukurinya baik melalui hati dengan menyadari bahwa semua nikmat tersebut berasal dari Allah SWT, bersyukur melalui lisan dengan ucapan “alhamdulillah”, maupun dengan perbuatan yakni dengan menggunakan dan memanfaatkan semua yang Allah berikan itu pada jalan yang diridhoinya.
Jika kita sudah sewajarnya bersyukur dalam keadaan senang, bagaimana jika sebaliknya?
Bersyukur Dalam keadaan Yang Tidak menyenangkan
Bersyukur dalam keadaan seperti inilah yang tidak semua orang mampu melakukannya. Contoh yang sederhana saja seperti saat kita sedang memiliki banyak uang kita mudah untuk mengucapkan syukur alhamdulillah namun bagaimana saat tidak memiliki uang? Atau ketika hidup kita dalam kondisi berkecukupan kita mudah bersyukur, namun bagaimana saat hidup serba kekurangan, masihkah kita bersyukur?
Yang sering terjadi pada saat keadaan yang tidak menyenangkan seperti ini adalah ucapan keluhan, rasa putus asa, bahkan kehilangan harapan. Sehingga tak tersirat sedikitpun dibenak untuk mengucapkan “alhamdulillah”.
Inilah sifat manusia, seperti yang digambarkan Allah dalam Al Qur’an : "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." (QS. Al-Ma’arij: 19). Namun meskipun itu sifat dasar manusia justeru menjadi ujian apakah manusia itu bersyukur atau tidak dengan semua ketentuan Allah. Karena orang beriman itu meskipun dalam keadaan apapun baik susah maupun senang, seyogyanya tidak akan mempengaruhi dirinya.
Bagaimana caranya agar tetap bersyukur dalam keadaan susah?
Untuk tetap dapat bersyukur meski dalam keadaan tidak menyenangkan, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengucapkan kalimat “alhamdulillah ‘ala kulli hal” sebagaimana yang dikatakan Aisyah RA dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah :
“Rasulullah ﷺ ketika melihat hal yang beliau sukai mengucapkan alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihat, ‘’segala puji hanya milik Allah dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna’. Dan kala mendapati sesuatu yang tak disukai, beliau mengucapkan Alhamdulillah ala kulli hal, ‘segala puji hanya milik Allah di setiap keadaan’.”
Selain itu selalu berpikiran positif bahwa dibalik kesusahan yang sedang dihadapi, masih banyak nikmat yang Allah turunkan kepada kita. Kesusahan yang sedang dihadapi mungkin hanyalah setitik dibanding jutaan nikmat Allah yang kita rasakan. Hanya dibutuhkan sedikit kesabaran ketika menghadapinya dan semuanya kan kembali baik-baik saja. Pasti ada hikmah kebaikan dibalik “sedikit” kesusahan itu.
Dalam Qur’an Surah Al Baqarah ayat 216 Allah berfirman :
“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”.
Posting Komentar