Doa
Tata Cara
Tentang Islam
Ini 8 Waktu Bershalawat Terbaik Beserta Caranya
Daftar Isi [Tampilkan]
Ilustrasi masjid | Freepik |
Cahaya Islam - Seorang muslim yang memiliki ketaatan kepada Allah SWT dan mencintai Nabi Muhammad ï·º dengan baik dan benar tentunya akan senantiasa memperbanyak bacaan shalawat dan salam kepada beliau. Dalam Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad ï·º merupakan ibadah yang paling dianjurkan dalam Islam.
Bershalawat kepada Nabi Muhammad ï·º termasuk pada amalan ringan yang memiliki keutamaan dan sangat besar pahalanya. Tidak heran jika bershalawat memiliki waktu-waktu baik yang sangat dianjurkan oleh Islam. Lantas, kapan waktu bershalawat terbaik tersebut dan bagaimana caranya?
Simak artikelnya hanya di Cahaya Islam!
8 Waktu Terbaik untuk Shalawat Beserta Caranya
1. Melakukan Shalawat Ketika Nama Rasulullah ï·º Disebut
Waktu terbaik untuk bershalawat yang pertama adalah ketika mendengar nama Rasulullah ï·º disebut. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya :
“Orang yang disebut pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku” (HR. Tirmidzi No.3546)
Pernyataan dari kata pelit dalam hadits diatas merupakan ungkapan yang buruk atau jelek. Kata pelit atau bakhil ini sasarannya kepada orang-orang yang tidak memenuhi kewajibannya. Kata pelit yang terkandung dalam hadits diatas juga ditanggapi berbeda oleh sejumlah ulama.
Ada ulama yang mewajibkan bershalawat ketika nama Rasulullah disebut, namun disisi lain ada ulama yang memiliki pendapat yang berbeda, karena menurutnya hukum membaca shalawat pada waktu itu hukumnya sunnah, sehingga tidak berdosa jika tidak membacanya.
2. Membaca Shalawat Nabi Pada Saat Tasyahud Awal Dan Tasyahud Akhir Sholat
Membaca shalawat pada waktu tasyahud awal dalam shalat hukumnya dianjurkan (sunah ditekankan). Sedangkan pada saat tasyahud akhir membaca shalawat hukumnya diwajibkan.
Hal ini pernah diungkapkan langsung oleh Kaab bin Ujrah bahwa Nabi Muhammad ï·º pernah menemui beberapa sahabat, kemudian sahabat pun menanyalkan hal itu kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, kamu telah mengetahui bagaimana kami mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana kami bershalawat kepadamu?”
Lalu Rasulullah bersabda: “Ucapkanlah, Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid” (HR. Muslim No. 406)
Bacaan diatas itu yang kemudian kita gunakan untuk kita baca ketika tasyahud awal dan akhir dalam sholat. Sejumlah ulama mengutarakan pendapatnya bahwa membaca shalawat pada saat tasyahud awal hukumnya wajib. Namun, ada pula sejumlah ulama yang berpendapat bahwa hal tersebut hukumnya sunnah.
3. Ketika Membaca Shalawat Di Akhir Doa Qunut Ketika Shalat Subuh
Pada saat sholat subuh ada mazhab yang berpendapat diwajibkan untuk membaca doa qunut. Pada saat membaca doa qunut inilah merupakan waktu yang baik untuk membaca shalawat nabi.
Al Hasan bin Ali bahkan pernah berkata bahaw Nabi Muhammad ï·º pernah mengajariku beberapa kalimat yang dibacakan setelah shalat witir, dan Rasulullah memerintahku untuk membaca, “Allahummahdiini fiiman hadait, wa baarik lii fiiman ‘athoit, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait, wa shallallahu ‘alan nabiyyi muhammad.
4. Membaca Shalawat Waktu Shalat Jenazah
Shalat jenazah dilakukan pada saat menyalatkan orang yang sudah meninggal. Dalam shalat jenazah kita diwajibkan untuk membaca shalawat setelah takbir kedua. Hal ini sesuai dalil berikut ini yang artinya :
“Dari Ma’mar, dari Az Zuhri, telah diceritakan dari Abu Umamah bin Sahl bahwa ada seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang mengajarkan padanya: Yang ada dalam shalat jenazah, imam itu bertakbir, lalu membaca Al Fatihah setelah takbir pertama secara lirih yang didengar dirinya sendiri, kemudian bershalawat pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Lalu beberapa takbir berikutnya menujukan doa yang murni untuk mayit, tidak ada bacaan (surat) pada takbir-takbir tersebut. Kemudian mengucapkan salam secara lirih untuk dirinya sendiri”. (HR. Al Baihaqi 4: 39)
5. Membaca Shalawat Sesudah Kumandang Adzan Dan Iqamah
Membaca shalawat setelah muadzin mengumandangkan adzan dalam islam sangat dianjurkan hukumnya. Bahkan siapapun yang mengerjakan amalan ini akan mendapatkan syafaat atau pertolongan di akhir jaman oleh nabi Muhammad ï·º.
Hal ini sesuai yang diriwiyatkan oleh Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, bahwa ia pernah mendengar Nabi Muhammad ï·º bersabda yang artinya :
“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafaatku.” (HR. Muslim No. 384).
6. Membaca Shalawat Pada Saat Berdoa
Pada saat kita melakukan doa setelah sholat atau pada waktu apapun kita sangat dianjurkan untuk membaca shalawat. Dengan perbanyak membaca shalawat tentunya doa kita akan cepat terkabul.
Bahkan perintah ini langsung disampaikan oleh Nabi Muhammad ï·º dengan tata cara sebaik berikut: pertama-tama berdoalah dengan memuji Allah SWT. Lalu, mulai bershalawatlah kepada Nabi Muhammad ï·º. Kemudian yang terakhir bacalah doa dengan menyebutkan semua keinginan yang ingin dicapai.
7. Membaca Shalawat Ketika Hendak Masuk dan Keluar Masjid
Salah satu waktu yang paling baik untuk membaca shalawat yaitu saat ketika hendak memasuki masjid dan hendak keluar dari masjid. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad ï·º pernah bersabda yang artinya :
Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka ucapkanlah salam pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, kemudian ucapkanlah ‘Allahummaftah lii abwaaba rohmatik’ (Artinya: Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu). Kemudian saat keluar, ucapkanlah salam pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lalu ucapkanlah ‘Allahumma’shimnii minasy syaithoonir rojiim’ (Artinya: Ya Allah, lindungilah aku dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Ibnu Majah no. 773).
8. Membaca Shalawat Pada Hari Jum’at
Membaca shalawat pada saat hari Jumat hukumnya sunnah dalam Islam. Hal ini tentunya sangat dianjurkan untuk umat muslim. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Muhammad ï·º pernah bersabda yang artinya :
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Al-Baihaqi)
Itulah 8 waktu yang sangat dianjurkan untuk membaca shalawat. Semoga informasi yang disampaikan diatas menjadikan diri kita lebih memahami dan memperbanyak membaca shalawat. Amin.
Ditulis oleh: Devi Novitasari
Editor: Anisa Ramadhani
Via
Doa
Posting Komentar