Berita Islam
Berita Nasional
Masalah Radikalisme dalam Islam Masih Menjadi Ancaman
Daftar Isi [Tampilkan]
Tolak Radikalisme | suaraislam.id |
Cahaya Islam TV - Radikalisme dalam Islam memang masih menjadi ancaman bagi umat muslim, penyebaran paham akan terorisme dan radikalisme berbungkus agama masih tersebar luas, juga menghasut kaum muslim untuk ikut didalamnya, dan malah membuat rusak citra Islam.
Koordinator Jaringan Islam Madani atau JMM yaitu Syukron Jamal, mengajak para santri menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan Islam yang ramah, damai dan rahmatan lil alamin. Kaum muda lebih mudah terhasut, sehingga harus terus diingatkan untuk lebih waspada.
Penting untuk memberikan pemahaman kepada kaum muslim, untuk menjadikan prinsip Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Syukron Jamal juga menegaskan, bahwa paham radikalisme dalam Islam, ekstrimisme serta terorisme sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Jangan sampai kita mudah terhasut dan terbawa oleh paham-paham, yang menyesatkan tersebut. Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam raya, tidak ada unsur kekerasan, rigid atau memonopoli kebenaran didalamnya.
Radikalisme dalam Islam Masih Menjadi Ancaman
Penting bagi semua umat muslim untuk mengetahui, bahwa paham radikalisme ataupun terorisme sebenarnya terus mengancam umat muslim. Berpegang teguh pada ajaran dan syariat Islam, merupakan cara ampuh bagi umat muslim untuk mencegah ajaran-ajaran sesat tersebut.
Radikalisme dalam bahasa Arab, dikenal dengan Syiddah Attanatu memiliki arti keras, rigid atau kaku, eksklusif, berpikiran sempit dan memonopoli kebenaran. Dilihat dari artinya, kita bisa mengetahui bahwa tidak ada hal baik yang didapatkan dari paham radikalisme.
Orang yang percaya akan paham radikalisme, pasti berpikiran sempit dan kaku dalam memahami ajaran Islam. Menurut Syukron Jalam selaku Koordinator Jaringan Islam Madani, mereka akan cenderung berpikir bahwa semua hal dianggap sesat, kafir dan harus diperangi atau dilawan.
Syukron juga menjabarkan fakta, mengenai khalifah Usman bin Affan yang terbunuh pada 35 Hijriyah oleh sekelompok umat muslim ekstrem. Dengan fakta tersebut, kita menyadari bahwa paham radikalisme ataupun terorisme sudah menjadi racun atau virus yang merusak agama kita.
Serta kalangan ekstrem tersebut sudah ada sejak lama, bukan hanya di Indonesia namun sejak masa Usman bin Affan, yaitu sahabat Nabi Muhammad SAW. Tatanan bangsa dan negara, akan lebih mudah mengalami kehancuran jika ekstrimisme dan terorisme masih terus mengancam.
Radikalisme dalam Islam harus bersama-sama kita perangi, agar tidak semakin merajalela dan terus mengancam umat muslim dan agama lainnya. Syukron Jamal juga menegaskan, bahwa sudah menjadi tugas kita untuk mengajak umat muslim lain untuk berjihad di jalan Allah SWT.
Menegakkan panji-panji Islam yang rahmatan lil alamin, ramah serta toleran terhadap agama atau perbedaan di sekitar kita. Juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia tercinta.
Pengontrolan Konten di Sosial Media oleh Kementerian Komunikasi bersama Majelis Ulama Indonesia
Peredaran radikalisme seringkali mengancam umat muslim, melalui konten-konten yang berada di sosial media. Dunia teknologi yang terus berkembang, memang membawa kita untuk tetap berhati-hati dalam menggunakannya, dan jangan sampai membawa kita ke arus yang tidak baik.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), bersepakat untuk melakukan kontrol terhadap berbagai aplikasi sosial media, untuk mencegah adanya konten-konten yang berbau radikalisme.
Hal ini merupakan tindakan positif yang dilakukan pemerintah, sebab konten-konten negatif mengenai radikalisme maupun ekstrimisme bisa merusak citra Islam di mata dunia. Padahal kenyataannya, Islam merupakan agama yang menghormati keberagaman.
Sudah sejak dulu ajaran tersebut diterapkan, bahkan pada masa perjuangan kemerdekaan, sudah banyak ulama-ulama yang turut sepakat dalam menciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sehingga jika anda menemukan konten-konten negatif di internet, dan bersifat provokatif, negatif, menyebar kebencian serta menyebarkan berita yang tidak benar, anda bisa melakukan counter narasi atau melakukan pemblokiran pada akun-akun yang tidak bertanggungjawab.
Jangan sampai radikalisme dalam Islam terus merajalela dan menyebar, jangan mudah terhasut atau percaya akan ajaran sesat tersebut.
Via
Berita Islam
Posting Komentar