Inspiratif
Kisah Muslim
Kisah Nabi Rasul
Rekomendasi
Meneladani Sifat mulia Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam
Daftar Isi [Tampilkan]
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam |
Nabi Muhammad ﷺ lahir pada tanggal 12 bulan Rabiul Awal tahun 571 Masehi, atau bertepatan dengan peristiwa penyerangan Ka'bah oleh pasukan pimpinan Abrahah dari Negeri Yaman. Ayahnya yang bernama Abdullah wafat ketika Muhammad belum lahir, dan ibunya meninggal ketika Muhammad masih kecil. Ia kemudian dirawat oleh kakeknya, Abdul Muthalib dan disusukan oleh perempuan yang bernama Halimah As Sa'diyah. Kondisi bangsa Arab pada saat itu sudah sangat jauh dari agama yang dibawa oleh para utusan Allah, kebanyakan dari mereka menyembah berhala dan hanya sedikit yang masih mengesakan Allah.
Kelahiran Beliau
Sebelum peristiwa penyerangan Ka'bah oleh Abrahah, Negeri Yaman dan sekitarnya dikuasai oleh Dinasti Himyar yang berdiri sekitar tahun 110 SM hingga runtuhnya pada tahun 520M. Dinasti Himyar beribukota di Kota Zafar kemudian pindah ke Kota San‟a. Setelah runtuhnya Dinasti Himyar, Kaum Habasyah yang merupakan penduduk asli Ethiopia menguasai Negeri Yaman. Ketika salah seorang dari mereka yang bernama Abrahah Al Asyram menjadi gubernur Yaman, ia berkeinginan agar umat manusia berpaling dari Arab karena pada saat itu orang-orang sangat banyak yang berkunjung ke Mekkah.
Dia membangun sebuah gereja yang bernama Al Qullais di Yaman. Dia menghiasinya dengan batu marmer dan kayu yang disepuh emas. Gereja itu tinggi menjulang dan orang yang berada di bagian atasnya bisa melihat kota Aden (Yaman). Abrahah menundukkan bangsa Yaman untuk membangun gereja tersebut dan menghinakan mereka. Dia bahkan memindahkan tiang marmer dan batu berukir dari Istana Bilqis untuk gereja tersebut. Selain itu, terdapat pula salib-salib dari emas dan perak serta mimbar dari gading gajah dan kayu eboni di dalam gereja tersebut.
Abrahah lalu menyerukan umat manusia agar berhaji ke gerejanya dan bukan ke Mekkah. Hal itu membuat marah Bangsa Arab. Seorang lelaki dari Bani Malik bin Kinanah lalu mempermainkan perabotan gereja tersebut, hal itu membuat Abrahah naik pitam. Ketika mengetahui bahwa pelakunya adalah seorang dari Bangsa Arab, Abrahah bersumpah akan merobohkan ka'bah. Pasukan besar pun disiapkan untuk berangkat menuju Mekkah. Abrahah berangkat ke Mekkah dengan pasukan gajahnya.
Ketika ia hampir memasuki kota Mekkah, segerombolan burung datang dari langit dan melempari Abrahah beserta pasukannya dengan dengan batu panas. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam Al Qur‟an surah Al Fiil. Pada tahun inilah, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam lahir, yang disebut dengan tahun gajah. Peristiwa penyerangan Ka'bah oleh Abrahah merupakan peristiwa penting bagi Bangsa Arab, bahkan dijadikan sebagai patokan sejarah. Ketika akan menghembuskan nafas terakhir, sang kakek Abdul Muthalib berpesan kepada anak-anaknya agar memberikan kasih sayang kepada Muhammad yang tidak dia dapat dari kedua orang tuanya.
Setelah sang kakek meninggal dunia, Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Usia Muhammad sekitar 8 tahun ketika kakeknya meninggal. Ketika Muhammad remaja, dia menggembalakan kambing-kambing pamannya, Abu Thalib. Banyak penggembala yang juga menggembala kambing, namun Muhammad tidak banyak berbaur dengan mereka dan tidak melakukan apa yang mereka lakukan sebagaimana anak-anak seusianya yang lebih suka bermain-main. Pada usia yang masih sangat muda, Muhammad dikenal sebagai Al Amin karena semua orang melihat kesucian dan amanah serta kejujuran pada dirinya yang tidak ada pada anak seusianya.
Pada suatu hari, Muhammad keluar bersama Abu Thalib membawa dagangan ke Suriah. Saat itulah terjadi kisah antara Muhammad dan pendeta Buhaira yang membuat Abu Thalib semakin menaruh perhatian pada Muhammad. Saat berusia 14 tahun, Muhammad ikut dalam perang Al Fijar, yang terjadi antara Bani Kinanah dan Bani Quraisy. Saat berusia 25 tahun, Muhammad pergi membawa dagangan Khadijah binti Khuwailid. Beliau terkenal sebagai pedagang yang sangat jujur dan amanah. Karena perilakunya yang menjadi teladan para pedagang itulah yang membuat Khadijah menawarinya untuk menikah dengannya. Ketika itu usia Khadijah adalah 40 tahun sedangkan Muhammad masih 25 tahun. Muhammad memiliki kebiasaan yang tidak dilakukan oleh penduduk Mekkah. Ia suka menyendiri di gua untuk beribadah menurut ajaran agama Ibrahim. Ketika sedang menyendiri, ia menerima wahyu pertama dari Allah melalui perantara malaikat Jibril.
Permulaan wahyu itu berupa kata Iqra‟ yang berarti “bacalah”, hal ini menunjukkan bahwa agama islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Dakwah islam melewati beberapa fase. Fase pertama merupakan fase pemantapan untuk menyembah satu Tuhan, beriman kepada hari kiamat, kebangkitan setelah kematian, hisab, beriman kepada kitab-kitab dan Rasul-rasul tanpa membedakan antara Rasul Allah yang telah lalu.
Fase pertama terbagi menjadi dua, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan. Diantara konsekuensi fase pertama, adalah muslim harus bersabar dari gangguan orang-orang kafir. Ketika gangguan orang-orang kafir telah mencapai titik klimaks, Allah memerintahkan kaum muslimin hijrah ke Madianah, yang sebelumnya bernama Yatsrib. Di Kota Madinah inilah, dakwah islam memasuki babak baru.
Ketika sampai di Kota Madinah, kaum muslimin mendirikan masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, membuat perjanjian saling membantu, dan adanya persekutuan antara muslim dengan nonmuslim. Di Kota Madinahlah, Islam mulai berkembang menjadi pemerintahan untuk pertama kalinya. Hal ini membuat kaum muslim berhadapan dengan musuh mereka, yaitu Suku Quraisy. Namun, atas pertolongan Allah, kabilah Quraisy akhirnya masuk islam dan berjuang membela agama Islam bersama kaum muslimin.
Beberapa Sifat Teladan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Kesabaran Beliau
Sabar merupakan salah satu sifat yang sangat dijunjung dalam islam dan cukup sulit untuk dilakukan. Kesabaran memang terasa pahit, namun akan berbuah sangat manis. Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam merupakan sosok yang sangat penyabar. Beliau tidak pernah membalas kejahatan yang dilakukan orang lain terhadapnya, melainkan akan mendoakan orang tersebut. Ketika beliau mulai menyampaikan dakwah
islam, banyak dari orang terdekatnya yang membencinya, bahkan kebencian itu berasal dari pamannya sendiri yaitu Abu Lahab. Namun beliau tidak pernah memiliki niat untuk membalas kejahatan orang lain. Ketika beliau mulai hijrah untuk mendakwahkan islam di Kota Thaif, orang-orang Thaif malah menolak ajakan dakwahnya dan berlaku kasar terhadap Nabi serta melemparinya dengan batu hingga Nabi berdarah-darah. Namun Nabi tetap bersabar atas ujian yang ditimpakan.
Kejujuran Beliau
Berlaku dan berkata jujur merupakan salah satu dari inti dakwah islam. Islam hadir untuk mengajak orang berbuat jujur dan menghindari perbuatan dusta dan curang. Berperilaku jujur merupakan salah satu bagian dalam etos kerja. Perilaku yang jujur merupakan perilaku yang diikuti oleh sikap tanggung jawab atas apa yang diperbuatnya atau integritas. Kejujuran dan integritas bagaikan dua sisi mata uang. Seseorang idak cukup hanya memiliki keikhlasan dan kejujuran, tetapi dibutuhkan juga nilai pendorong lainnya, yaitu integritas.
Akibatnya, mereka siap mengambil resiko dan seluruh akibatnya dia hadapi dengan gagah berani. Hal ini karena sikap tidak bertanggungjawab merupakan pelecehan paling asasi terhadap orang lain sekaligus penghinaan terhadap diri sendiri dan Tuhan. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam merupakan orang yang sangat jujur, baik dalam berbuat maupun bertindak. Beliau tidak pernah berbuat curang dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam berdagang, dan tidak pernah mengatakan perkataan dusta. Bahkan, beliau mendapat gelar Al Amin dari masyarakat Mekkah karena kejujuran beliau dalam berkata dan berperilaku.
Berkat kejujurannya dalam berdagang, Khadijah binti Khuwailid menawarkan Nabi untuk menikahinya, padahal jarak usia antara Nabi dengan Khadijah adalah 15 tahun. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat melarang umatnya untuk berbuat dusta, yaitu memberitahukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hakikatnya. Imam Adz Dzahabi menyebutkan dalam kitab beliau, Al Kabair, bahwa dosa besar ke-30 yang dianggap biasa adalah sering berdusta.
Taat Beribadah
Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk menyembah hanya kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya. Beribadah merupakan bentuk rasa syukur terhadap Allah dan juga merupakan doa seorang hamba. Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam beribadah kepada Allah pada siang dan malam. Bahkan dalam suatu riwayat dikatakan beliau beribadah kepada Allah hingga kedua kakinya bengkak, padahal beliau adalah orang yang sudah dijamin untuk masuk surga, namun beliau melakukan itu sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah atas semua kenikmatan yang telah diberikan.
Tidak Sombong dan Rendah Hati
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam merupakan sosok laki-laki yang sempurna akhlaknya. Begitu banyak sifat teladan dan kelebihan yang dimiliki beliau yang tidak ada pada orang lain. Nabi Muhammad memiliki kulit putih bersih, berwajah tampan, berbadan kekar, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, postur tegak serta berbudi luhur. Tak heran banyak perempuan yang mendambakannya. Meskipun memiliki banyak karunia yang diberikan Allah, Nabi Muhammad tidak pernah merasa lebih baik daripada orang lain. Beliau tidak pernah merendahkan dan menghinakan orang lain. Beliau tetap rendah hati dengan segala kelebihan yang dimiliki. Beliau selalu menghormati yang tua dan menyayangi yang lebih muda. Perbuatan sombong adalah perbuatan yang sangat dihindari oleh beliau. Agama Islam juga sangat melarang pemeluknya untuk berbuat sombong.
Cerdas
Sifat cerdas atau pandai merupakan salah satu sifat wajib yang ada pada para utusan Allah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat terkenal akan kecerdasannya. Rasulullah sebagai sosok yang sangat cerdas selalu mengambil keputusan dengan pertimbangan yang sangat matang. Kecerdasan beliau juga terlihat dalam medan jihad ketika beliau mengatur strategi yang mampu mengalahkan pasukan kafir meskipun jumlahnya lebih banyak dari pasukan muslimin.
Pandai Bersyukur
Mensyukuri nikmat Allah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim. Bersyukur dapat dilakukan melalui beribadah kepada-Nya serta tidak berlebih-lebihan dalam menikmati karunia Allah. Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah menuntut kemewahan kepada Allah, meskipun beliau berhak untuk mendapatkannya. Bahkan ketika Malaikat Jibril menawarkannya dengan emas sebesar gunung, Nabi malah menolaknya dan memilih untuk hidup sederhana. Ketika tidak ada makanan yang dapat dimakan pada hari itu, maka Nabi akan melakukan puasa. Nabi Muhammad biasa berbaring dengan menggunakan alas dari pelepah pohon kurma. Beliau selalu hidup sederhana dan menekankan kepada umatnya untuk tidak bermewah-mewahan.
Ditulis oleh: Muhammad Apria Iswara
Referensi : Buku “Atlas Sejarah Islam” Terbitan Kaysa Media
Via
Inspiratif
Posting Komentar