Berita Internasional
Berita Islam
Pembakaran Masjid di Siprus, Masyarakat Diharap Mencegahnya
Daftar Isi [Tampilkan]
Cahaya Islam TV - Pembakaran Masjid di Siprus kembali terulang. Kali ini yang menjadi sasarannya adalah Masjid Hala Sultan Tekke atau dikenal oleh warga lokal sebagai Masjid Umm Haram terketak di kawasan tua Turki di Lanarca, Kota bagian selatan Sirpus.
Bangunan yang digunakan sebagai masjid ini sudah ada sejak tahun 648 SM. Percobaan pembakaran ini terjadi pada tanggal 2 Desember. Pembakaran ini bukan yang pertama kalinya di Siprus.
Kejadian pembakaran ini bahkan dikutuk secara tegas oleh pemimpin Siprus Utara, Ersin Tatar. Ia juga meminta untuk pihak berwenang Siprus Yunani untuk mencegah kejadian semacam ini lagi.
Pada kasus ini, Ersin Tatar juga berharap agar pelaku segera ditangkap. Peningkatan serangan terhadap masjid bukan hal kebetulan. Sebab hingga saat ini persenjataan dan provokasi pemerintah Siprus Yunani hingga terus berlanjut.
Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan ketegangan di Mediterania timur. Statement itu diungkapkan oleh Tatar pada Hurriyet Daily News. Pada kejadian pembakaran masjid ini, menurut medi Sirpus Yunani tidak ada korban jiwa.
Dan setidaknya ada satu tersangka yang ditahan yaitu pria asal Suriah berusia 27 tahun. Meski tidak ada korban jiwa dan api juga mudah dipadamkan, tentu saja tetap menyebabkan kerusakan pada masjid.
Terutama bagian pintunya yang mengalami kerusakan parah. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan sebelum akhirnya bisa digunakan kembali untuk beribadah.
Turki Ikut Mengecam Pembakaran Masjid di Siprus
Kecaman Turki terhadap aksi pembakaran tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki. Kecaman ini diungkapkan pada hari Minggu (5/12). Pada pernyataannya, Kemenlu Turki mengutuk keras tindakan tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa tindakan islamofobia yang terjadi saat ini tidak hanya menargetkan Muslim, tapi juga mengancam nilai umum kemanusiaan. Serta, kalangan tertentu jauh dari pemahaman hidup berdampingan secara damai.
Bahkan Recep Tayyip Endorgan, Presiden Turki, mengatakan langsung bahwa serangan terhadap masjid di Siprus tidak akan dibiarkan ‘tanpa jawaban’. Pernyataannya tersebut disampaikan pada wartawan pada Senin (6/12).
Pada momen tersebut, Endorgan juga mengatakan bahwa jangan melakukan sabotase pada rumah ibadah. Sebab, harga yang dibayar akan sangat mahal.
Sirpus sendiri merupakan megara yang pecah menjadi dua, yaitu Sirpus Yunani dan Sirpus Turki. Hal ini terjadi saat Turki mulai menginvasi Sirpus pada tahun 1974 yang menyebabkan kudeta oleh pendukung persatuan dengan Yunani.
Hingga akhirnya, wilayah tersebut terbagia menjadi dua. Republik Sirpus (selatan) yang berdekatan dengan Yunani dan Republik Turki Sirplus Utara. Hingga akhirnya Turki menjadi satu-satunya yang mengakui kedaulatan Sirpus Utara.
Kejadian Pembakaran Masjid di Siprus Sebelumnya
Kejadian pembakaran masjid ini bukan yang pertama kalinya di Sirpus. Sebab, sebelumnya memang sudah beberapa kali terjadi kejadian ini. Terutama di Sirpus Selatan yang sangat rawan terhadap rasismen.
Tidak hanya itu, masjid di Sirpus Selatan juga sering mengalami kejadian vandalisme oleh oknum-oknum tertentu. Mereka menggunakan bom molotov atau peralatan lain untuk merusak masjid di negara tersebut.
Pada Maret tahun 2021 terjadi serangan pada masjid di Limassol. Serangan ini dilakukan oleh aktivis sayap kanan Siprus Yunani. Mereka merusak masjid, menggambar salib, dan menuliskan ‘kematian untuk semua orang Turki’.
Tidak hanya berhenti di situ, bahkan sebelumnya pada tahun 2013 dan 2016 penyerangan masjid juga terjadi. Masjid tersebut terletak di Denya yang dibakar hingga mengalami kerusakan serius.
Tidak heran jika tindakan ini sangat dikecam oleh Presiden Nicos Anastasides. Serta masih banyak lagi penyerangan masjid di neraga ini.
Meski terdiri dari berbagai masyarakat dengan latar belakang agama yang berbeda, nyatanya keamanan di Siprus tidak terjamin. Salah satu buktinya adalah banyaknya serangan dan pembakaran masjid di Siprus.
Posting Komentar