Perayaan festival panen Zaitun menjadi momen kebahagiaan dan kegembiraan bagi warga Palestina, meskipun hidup di wilayah yang rawan akan perang militer, mereka memiliki perayaan yang dapat menjadi sebuah momen menyenangkan yang ditunggu-tunggu.

Menurut warga Palestina, Zaitun merupakan barang yang istimewa, yang melambangkan sebuah perjuangan untuk hidup dengan kebebasan dan bermartabat.

Kebun Zaitun di Palestina banyak tersebar di Gaza. Pada masa panen warga Palestina merayakannya dengan bernyanyi bersama penuh kegembiraan.

Dikutip dari TRT World, menurut salah satu warga di Gaza Palestina bernama Abu Jamal, perayaan festival panen Zaitun di Palestina setidaknya diadakan selama seminggu.

Abu Jamal mengutarakan bahwa pada momen itu, keluarganya benar-benar gembira dan menikmati masa libur, serta menghabiskan waktu bersama keluarga di kebun Zaitun.

Lanjutnya, Abu Jamal menjelaskan biasanya pada momen festival panen Zaitun, beberapa keluarga di Palestina terbagi jadi beberapa kelompok. Kelompok wanita biasanya bekerja untuk menyiapkan minuman dan makanan sera roti untuk dinikmati bersama sedangkan kelompok lain mempunyai  tugas untuk memanen Zaitun dengan cara mengguncang pohon Zaitun, dan ada juga kelompok lainnya yang bertugas untuk memunguti Zaitun yang berserakan di tanah usai pohonnya diguncang.

Abu Jamal menginformasikan bahwa pada saat melakukan beberapa kegiatan itu, warga Palestina bekerja sambil menyanyikan lagu-lagu nasional dengan kegembiraan.

Warga Palestina menganggap perayaan festival panen Zaitun sebagai tradisi yang istimewa, bahkan menurutnya setara dengan perayaan pernikahan orang di Palestina.

Orang-orang Palestina sudah menganggap Zaitun sebagai identitas dari Palestina, menurut mereka Zaitun juga sebagai penanda sejarah hingga kehidupan.

Menurut orang Palestina, cabang-cabang pohon Zaitun juga mempunyai arti sebagai lambang perdamaian. Orang-orang Palestina juga memanfaatkan Zaitun sebagai produk yang bermanfaat seperti balsem obat, sabun, barang antik dari pohon Zaitun hingga bahan bakar kompor.