Akhirat
Renungan
5 Alasan Kenapa Allah Merahasiakan Kematian
Daftar Isi [Tampilkan]
Ilustrasi Kematian | Freepik |
Cahaya Islam - Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Hewan, tumbuhan, manusia, dan makhluk hidup lainnya di dunia ini pasti akan mati. Tetapi, kematian adalah rahasia Allah SWT. Kenapa Allah SWT merahasiakan kematian?
Kematian adalah salah satu dari beberapa rahasia Allah untuk manusia di dunia ini. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ali Imran : 185
Artinya, “Tiap-tiap yang mempunyai jiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam surga, maka sesungguhnya ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.
Kematian adalah hal yang pasti terjadi dan menjadi rahasia. Tidak seorang pun tahu kapan ajal datang menjemput, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. Allah SWT merahasiakan kapan, dimana dan bagaimana setiap makhluk mati.
Pertama, Allah merahasiakan kapan kematian seseorang, setiap orang akan wafat pada waktu yang telah ditetapkan, tidak bisa ditunda atau dimajukan.
Kedua, Allah merahasiakan tempat kematian dan setiap orang pasti akan datang ke tempat wafatnya yang sudah ditentukan Allah
Ketiga, Allah merahasiakan cara meninggal seseorang. Setiap orang akan wafat dengan cara yang juga telah Allah tetapkan dan kematian terbaik adalah dalam kondisi syahid dan khusnul khotimah.
Lalu, sebenarnya kenapa Allah SWT merahasiakan kematian? Berikut 5 alasan kenapa Allah SWT merahasiakan kematian. Simak selengkapnya pada artikel di bawah.
5 Alasan kenapa Allah Merahasiakan Kematian Makhluknya
1. Allah merahasiakan kematian agar manusia tidak cinta dunia
Meninggal dunia bukanlah akhir dari perjalanan hidup manusia. Setelah wafat, semua orang akan berada di alam akhirat. Di sana, setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya tentang apa saja yang sudah dilakukan selama di dunia.
Jika seseorang terlalu cinta dunia, maka orientasi cara berpikirnya adalah seolah-olah akan hidup abadi di dunia. Hal ini berbahaya karena bisa membuat seseorang lupa akhirat sehingga lupa melakukan kebaikan untuk bekal di akhirat.
Rasulullah saw pernah bersabda :
“Barangsiapa menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan memberi kekayaan dalam hatinya, mengumpulkan semua usahanya, dan akan dihampiri dunia meskipun dia enggan. Dan barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kefakiran di depan matanya, dan mencerai-beraikan usahanya, serta tidak dibagikan dunia kepadanya kecuali yang sudah ditakdirkan untuknya” (H. R. At-Tirmidzi)
Maka dari itulah kematian menjadi nasehat terbaik karena dirahasiakan waktunya dan tidak ada harta benda apapun selain kain kafan dan juga amal yang dibawa mati.
2. Supaya manusia tidak menunda amal
Tidak ada yang tahu kapan ajal seseorang, bisa jadi detik selanjutnya, beberapa menit kemudian, satu hari lagi, atau beberapa tahun kemudian. Maka dari itu, kematian dirahasiakan waktunya supaya manusia tidak menunda amal kebaikan akan dilakukan, tidak menunda taubat, dan juga tidak menunda meminta maaf jika berbuat salah.
3. Untuk mencegah maksiat
Salah satu kondisi seseorang ketika meninggal adalah diwafatkan sesuai dengan kebiasaan selama hidupnya. Kematian menjadi rem yang bisa ditarik supaya manusia berhenti melakukan maksiat karena ingat akhirat.
Jadi, kematian dirahasiakan supaya manusia membangun kebiasaan baik supaya wafat dalam kondisi khusnul khotimah.
Selain itu, kematian dirahasiakan agar manusia tidak merasa bangga dengan amal kebaikan yang dia lakukan. Maka dari itu Allah merahasiakan dalam kondisi apa seseorang meninggal agar senantiasa istiqomah melakukan kebaikan.
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, artinya :
“….Ada salah seorang dari kalian telah mengamalkan amalan penghuni surga sampai jarak dia dengan surga tinggal satu hasta (sebentar lagi masuk surga). Seandainya dia meninggal kala itu, langsung masuk surga. Namun, takdir Allah mendahuluinya maka kemudian di akhir hayatnya dia beramal dengan amalan penghuni neraka jahannam kemudian dia meninggal di atas maksiat tersebut, maka dia masuk dalam neraka jahannam….”
4. Agar manusia cerdas dalam bertindak
Orang beriman yang cerdas adalah orang yang ingat akan kematian dan mempersiapkan kematian. Sehingga, semua perilakunya senantiasa mengingat Allah dan ingat bahwa apapun yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
5. Agar manusia senantiasa memaksimalkan beramal saleh
Kematian itu adalah perkara ghaib, tidak satupun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. Jadi, hendaknya setiap denyut jantung, langkah, dan perbuatan kita selalu digunakan untuk kebaikan dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat.
Ustadz Adi Hidayat pernah menyampaikan dalam sebuah ceramah “Kalau orang tau kapan dia meninggal maka orang itu tidak akan tenang dalam hidupnya, tidak akan tergerak untuk beraktivitas. Maka dari itu Allah tetap meminta manusia memaksimalkan usianya untuk hal-hal yang bermanfaat”. (Kajian Islam Podcast – 2018)
Itulah 5 alasan kenapa Allah merahasiakan kematian. Hal itu bisa jadi pengingat tatkala kita melakukan kebaikan maka jangan bangga dan sombong terlebih dahulu karena kita tidak pernah tau dalam kondisi apa kita meninggal.
Begitu juga ketika akan melakukan kemaksiatan, maka kita bisa mengingat dan berpikir kembali, jangan sampai meninggal dalam keadaan bermaksiat. Wallahualam bi sawaab.
Penulis : Annisa Abdillah
Editor: Anisa Ramadhani
Via
Akhirat
Posting Komentar