Kisah Muslim
Kisah Sahabat Rasulullah
Ali bin Abu Thalib, Sang Pemilik Pedang Dzulfikar
Daftar Isi [Tampilkan]
Cahaya Islam - Ali bin Abu Thalib adalah khalifah sekaligus sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW . Ali merupakan putra paman Rasul yaitu Abu Thalib. Sejak kecil, Ali terkenal pemuda yang sangat berani dan tegas melindungi Nabi Muhammad SAW. Bahkan, beliau rela mengorbankan nyawa demi membela agama Allah SWT dari kafir Quraisy.
Kelahiran dan Kehidupan Awal Ali
Ali lahir di Mekkah pada , tepatnya di daerah Hejaz pada tanggal 13 Rajab sekitar tahun 599 atau 600 masehi. Dalam riwayat dan sejarah, Ali lahir sebelum masa kenabian Nabi Muhammad ï·º. Ali bukanlah nama asli beliau. Saat kecil, ayahnya memberikan nama Haydar yang berarti Singa. Nama tersebut memiliki harapan bahwa keluarga Abu Thalib akan menjadi penerus tokoh pemberani dan disegani.
Mendengar kabar gembira lahirnya putra Abu Thalib, Nabi Muhammad SAW merasa sangat bahagia. Rasul memanggil nama sepupu beliau tersebut dengan nama Ali yang memiliki arti tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Sejak saat itu, putra Abu Thalib dikenal dengan nama Ali bin Abu Thalib.
Ali adalah keturunan Hasyim dari ayah dan ibunya, yaitu Fatimah binti Asad. Lahirnya Ali memberikan kebahagiaan tersendiri khususnya bagi Rasulullah ï·º. Bahkan, keluarga Ali memberikan kesempatan Nabi ï·º dan Khadijah untuk mengasuh Ali dan menjadi putra angkat. Kelahiran Ali bin Abu Thalib menjadi anugerah dan kekuatan islam dimasa yang akan datang.
Ali tumbuh menjadi pemuda yang berani dan berakhlak mulia. Saat Rasulullah ï·º menerima wahyu pertama di Gua Hira, Ali menjadi orang kedua yang mempercayai wahyu tersebut setelah istri Nabi yaitu Khadijah. Bahkan pada saat itu usia Ali masih sekitar 10 tahun dan sudah memiliki sikap yang berani dan bertanggung jawab.
Pernikahan Ali bin Abu Thalib dan Fatimah Az Zahra
Nabi Muhammad ï·º mengajarkan banyak hal kepada Ali bin Abu Thalib saat usianya masih remaja. Kecerdasan Ali membuat Nabi ï·º bangga dan percaya bahwa Ali adalah pemuda yang tepat untuk putri beliau yaitu Fatimah. Salah satu pelajaran yang khusus Nabi ï·º ajarkan kepada Ali adalah Tasawuf. Ilmu tersebut berisi masalah ruhani atau spiritual atau ihsan.
Pernikahan yang paling membahagiakan bagi umat Islam adalah Ali dan Fatimah. Ali adalah pemuda yang paling tepat untuk menjadi imam bagi putri tercinta beliau, Fatimah Az Zahra. Keduanya memiliki ikatan yang sangat istimewa. Perasaan cinta Ali dan Fatimah karena Allah SWT, sehingga diberikan keberkahan bagi seluruh umat muslim.
Setelah menjadi menantu Rasulullah ï·º, Ali menjadi pelindung dan perisai Nabi dari kaum kafir. Kecintaan Ali kepada Nabi membuatnya menjadi orang paling istimewa disisi Nabi Muhammad ï·º dalam berbagai situasi. Ali bin Abu Thalib tak gentar mengikuti perang, baik itu perang Badar, perang Khandak, dan perang lainya.
Keberanian Ali bin Abu Thalib dalam Medan Perang
1. Perang Badar
Perang Badar merupakan perang pertama yang dilakukan oleh umat islam dalam melawan kaum kafir Quraisy. Perang ini terjadi beberapa saat setelah pernikahan Ali dan Fatimah. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat Ali untuk turut membela islam. Ali menjadi pahlawan yang tegas dan berani di medan medan.
Bersama Hamzah paman Nabi Muhammad ï·º, Ali melawan kafir Quraisy tanpa rasa takut. Ali menjadi bintang lapangan paling muda yang berhasil menebas kafir Quraisy dengan pedangnya. Pada saat itu, usia Ali masih 25 tahun, dan menjadi pahlawan perang termuda.
2. Perang Khandaq
Selain perang Badar, Ali bin Abu Thalib juga terlibat dalam perang Khandaq. Dalam perang tersebut, kafir Quraisy dipimpin oleh Amar bin Abdi Wud yang berhasil dikalahkan oleh Ali. Tebasan pedang Ali yang begitu kuat membuatnya mendapat julukan Pemilik Pedang Dzulfikar. Dengan tebasan pedang tersebut, Amar bin Abdi Wud terbelah menjadi dua.
3. Perang Khaibar
Ali turut hadir dalam medan perang Khaibar yang diawali dari perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian tersebut berisi tentang perdamaian kaum muslim dengan Yahudi. Namun, beberapa hadir kemudian, kaum Yahudi menghianati pejanjian tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya perlawanan kaum muslimin kepada Yahudi yang berada di Benteng Khaibar.
Benteng Khaibar adalah benteng yang sangat kokoh, sehingga membuat kaum muslim tidak mampu membukanya. Padab saat itu Nabi Muhammad ï·º berkata bahwa akan ada seseorang yang dikaruniai kemenangan oleh Allah dan Rasul dalam perang Khaibar. Orang yang dimaksud Nabi ï·º adalah Ali bin Abu Thalib.
Ali mampu menghancurkan benteng paling kokoh dan menebas semua musuh didalamnya. Bahkan salah satu musuh paling berani yaitu Marhab turut menjadi sasaran pedang Ali. Keberanian menantu Nabi Muhammad ï·º disaksikan oleh seluruh sahabat dan kaum muslim, dan menjadi pahlawan paling berani bagi umat islam.
Via
Kisah Muslim
Posting Komentar