Biografi Tokoh Islam
Biografi Ustadz Adi Hidayat dari Pendidikan hingga Karir
Daftar Isi [Tampilkan]
Cahaya Islam - Siapa yang tidak mengenal ustadz Adi Hidayat ? ustadz yang terkenal dengan kecerdasan dan kepandaiannya dalam menyampaikan ceramah karena begitu luasnya wawasan yang beliau miliki.
Salah satu ciri khas dan kelebihan beliau yang membuat kagum banyak orang adalah mampu menjelaskan letak sumber rujukan dalam buku tertentu.
Beliau mampu menyebutkan sumber rujukan bukan hanya ada di kitab apa, melainkan juga halaman ke berapa, baris ke berapa, hingga letak tulisan di sebuah halaman, apakah sebelah kanan atas, tengah, atau bawah halaman.
Ustadz Adi Hidayat, Lc., M. A. adalah ustadz yang menguasai ilmu hadits dan fiqih. Banyak orang yang terinspirasi dari beliau hingga ingin memiliki ilmu sebanyak beliau, Maa Syaa Allah
Simak biografi selengkapnya mengenai ustadz Adi Hidayat mulai dari bagaimana beliau dibesarkan oleh orangtua hingga karir beliau saat ini.
Biografi Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat lahir di Pandeglang, Banten pada 11 September 1984. Beliau merupakan putra dari Bapak Warso Supena dan Ibu Rafiah Akhyar.
Sejak TK hingga SD beliau mengenyam bangku pendidikan di Pandeglang, Banten. Beliau pernah sekolah di TK Pertiwi Pandeglang pada 1989 dan lulus sebagai siswa terbaik.
Ketika SD, ustadz Adi Hidayat sempat pindah sekolah. Kelas 1 sampai kelas 3, beliau bersekolah di SDN Kraton 3 Pandeglang. Sedangkan kelas 4 sampai kelas 5, beliau sekolah di SDN 3 Pandeglang.
Sepulang sekolah, beliau selalu mempelajari Islam dari siang hingga sore hari. Beliau disekolahkan oleh kedua orangtuanya di madrasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang untuk belajar ilmu agama dari siang hingga sore.
Ustadz Adi Hidayat sudah berprestasi sejak duduk di bangku sekolah. Selain masuk di kelas unggulan dan menyandang predikat siswa terbaik di sekolah, beliau juga selalu menjadi da’I cilik setiap acara wisuda santri di tempatnya mengaji.
Kemudian, pada 1997, beliau melanjutkan pendidikan SMP hingga SMA di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut. Di sana, beliau banyak sekali mendapatkan bekal dasar untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu pengetahuan umum maupun agama.
Selama di pondok pesantren jugalah kecintaan beliau terhadap Al-Quran dan Ilmu pengetahuan semakin dibangun dan semakin tumbuh.
Banyak sekali penghargaan yang beliau dapatkan selama di pondok pesantren. Bahkan, beliau pernah menjadi perwakilan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Pondok Pesantren Taruna Alquran Yogyakarta.
Pada tahun 2003, ketika lulus dari pondok pesantren, beliau mendapatkan undangan PMDK (sekarang SNMPTN) di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Kairo.
Biografi Ustadz Adi Hidayat : belajar dari ulama besar dan Internasional di Libya
Tahun 2005, beliau mendapatkan undangan untuk melanjutkan kuliah di Kulliyah Dakwah Islamiyah Libya. Beliau pun mengambil kesempatan itu dan melanjutkan pendidikan di sana meskipun harus meninggalkan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan IPK 3,98.
Ketika melanjutkan studi di Libya, Ustadz Adi Hidayat mengambil program khusus yaitu Lughah Arabiyyah wa Adabuhu. Beliau mengambil program khusus tersebut karena kecintaan beliau pada Al-Quran dan hadits sehingga ingin memahami secara mendalam maka dua sumber syariat ini.
Selain pendidikan formal, beliau juga belajar talaqqi bersama muqri Libya dan juga para imam besar di Libya. Beliau belajar talaqqi kepada Syaikh Dukkali Muhammad Al-‘Alim yang merupakan seorang muqri internasional, Syaikh Ali Al-Liibiy yang merupakan seorang Imam dari Libya untuk Eropa, Syaikh Ali Ahmar Nigeria untuk belajar riwayat Warsy, dan jua Syaikh Ali Tanzania untuk belajar riwayat Ad-Duri.
Bukan hanya talaqqi, beliau juga mempelajari ilmu tajwid dari Syaikh Usamah, belajar tafsir dari Syaikh Thanthawi Jauhari yang merupakan Grand Syaikh Al-Azhar kala itu dan juga Dr. Bajiqni, serta belajar ilmu hadits dari Dr. Shiddiq Basyir Nahsr dari Libya.
Sedangkan untuk fiqh dan ushul fiqh, ustadz Adi Hidayat belajar dari Syaikh Ar-Rabithi dan Syaikh Wahbah Az-Zuhaili. Selain belajar dari kampus, beliau juga mendalami lughah di luar kampus, dengan belajar dari Syaikh Abdul Lathif As-Syuwairif (seorang pakar bahasa dunia), Dr. Muhammad Djibran, Dr. Abdullah Ustha (pakar nahwu dan sharaf), serta Dr. Budairi Al-Azhari (pakar ilmu arudh).
Selama masa kuliah, selain belajar di kampus dan juga syaikh besar lainnya, beliau juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang sedang berlangsung di Libya.
Setelah lulus dari pendidikan S-1 dan mendapatkan gelar Lc., pada tahun 2009, beliau diamanahi sebagai Ketua Dewan Khatib Jami’ Dakwah Islamiyah Tripoli dan melanjutkan studi magister di Islamic Call College di Tripoli Libya pada tahun yang sama.
Ustadz Adi Hidayat kembali ke Indonesia dan mendirikan pusat dakwah
Ustadz Adi Hidayat, Lc., M. A. kembali ke Indonesia pada 2011. Setibanya di Indonesia, beliau menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Quran Al-Hikmah Lebak Bulus. Kemudian, pada 2013 beliau pindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institut.
Quantum Akhyar Institute adalah yayasan yang bergerak di bidang pengembangan dakwah dan studi Islam. Ada beberapa program di yayasan ini seperti Sekolah Terbuka UAH, Kaderisasi Ulama, At-Taisir Learning Center, Umrah dan Tour, serta beasiswa.
Kemudian, pada 2016, ustadz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV yang kemudian menjadi media utama dalam dakwah beliau.
Selain berdakwah melalui ceramah keagamaan, seminar, maupun melalui media sosial, ustadz Adi Hidayat juga berdakwah melalui buku. Hingga saat ini, ada 13 buku yang telah beliau tulis, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Arab.
Beberapa karya yang pernah beliau tulis adalah Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (2010), Quantum Arabic Metode Akhyar (2011), Ma’rifatul Insan : Pedoman Alqur'an Menuju Insan Paripurna (2012), Makna Ayat Puasa Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (2012), Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (2012), dan masih banyak lagi.
Keluarga Ustadz Adi Hidayat : dibesarkan oleh seorang ibu yang selalu memastikan kehalalan makanan
Ibu ustadz Adi Hidayat adalah sosok ibu yang sangat menyayangi keluarganya dan sangat memastikan bahwa makanan yang dimakan oleh keluarga adalah makanan halal.
Ketika ingin memasak ayam, sang ibu sealu membeli ayam yang belum disembelih, tidak pernah membeli ayam mati karena belum jelas bagaimana cara jagal ayam menyembelih ayamnya. Jadi, sang ibu biasanya datang ke pasar, mencari ayam yang masih hidup dan disembelih oleh jagal ayam dengan doa yang dibimbing langsung oleh ibunda ustadz Adi Hidayat, Kalaupun membeli makanan yang sudah jadi, sang ibu selalu membeli makanan di tempat orang-orang yang betul-betul beliau kenal.
Selain itu, orang tua ustadz Adi Hidayat juga disiplin menerapkan kebiasaan baik, seperti televisi dan radio harus dalam keadaan mati ketika maghrib, membaca alquran dan mempelajari Islam selepas maghrib tanpa boleh ada yang absen.
Saat ini, ustadz Adi Hidayat telah menikah dengan Shufairok dan dikaruniai 3 orang anak yang bernama Muhammad Hamilul Qurani, Amelia Habibatul Mustofa, dan Abdullah Amali.
Beliau juga beberapa kali membagikan postingan kegiatan menghafal alquran, olahraga, maupun mengkaji Islam bersama keluarganya, Maa Syaa Allah
Nah, itulah biografi dari ustadz Adi Hidayat, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah beliau Aamiin.
Posting Komentar