Berita Viral
Tentang Islam
Fakta Hukum Adopsi Spirit Doll dalam Islam, Ternyata Bukan Arwah
Daftar Isi [Tampilkan]
Spirit Doll | Foto: Instagram @bonekaarwah |
Cahaya Islam – Jagat maya kembali dihebohkan dengan fenomena adopsi spirit doll atau boneka arwah yang dilakukan beberapa selebritas tanah air seperti Ivan Gunawan, Ruben Onsu, Soimah, dan Celine Evangelista.
Netizen pun gaduh setelah mengetahui fenomena ini. Banyak dari mereka berpendapat adalah hal yang tidak masuk akal ketika seseorang menganggap boneka adalah makhluk hidup hingga diadopsi dan diperlakukan seperti anak sendiri layaknya makhluk hidup.
Bahkan, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa itu adalah bentuk pelampiasan dari perasaan kesepian.
Lantas, bagaimana pandangan dan hukum Islam terkait fenomena adopsi spirit doll ini ? berikut Cahaya Islam berikan ulasannya untuk Anda….
Fenomena adopsi spirit doll, faktanya tidak ada arwah gentayangan dalam Islam
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai spirit doll, kita perlu memahami dulu mengenai apa itu spirit doll dan juga bagaimana konsep arwah atau ruh dalam Islam.
Nah, boneka arwah atau spirit doll diartikan sebagai boneka yang diyakini bahwa didalamnya mengandung arwah tertentu. Boneka itu kemudian dirawat dan dipelihara, sesuai dengan persepsi orang yang merawat atau mengadopsi, baik itu sebagai anak atau pasangan.
Spirit doll atau boneka arwah adalah boneka yang diyakini didalamnya mengandung arwah. Nah, Islam memiliki penjelasan tersendiri mengenai arwah atau ruh.
Berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai fenomena spirit doll dalam pandangan Islam di kanal youtube Adi Hidayat Official, beliau menjelaskan bahwa kata ‘arwah’ adalah jamak dari ruh yang merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk yang bernyawa, termasuk juga manusia.
Dinamakan ruh, karena belum masuk dalam fisik atau jasad seseorang. Ketika Allah swt sudah meniupkan ruh ke dalam seseorang, maka berubah namanya dari ruh menjadi nafs.
Pada saat ruh ditiupkan dalam jasad seseorang, saat itu jugalah dia sudah menjadi makhluk hidup dan sudah Allah tetapkan 4 hal dalam hidupnya yaitu rizkinya, ajalnya, amalnya, bahagia atau celaka dalam hidupnya.
Nafs yang tadinya kosong, akan memiliki isi berupa amal perbuatan seseorang semasa hidupnya. Ketika dia meninggal, berarti Allah telah mengambil nafs atau ruhnya dan itu akan berpindah dari jasad manusia ke alam barzah, yaitu alam pemisah antara alam dunia dengan alam akhirat dan akan berkumpul bersama ruh lainnya.
Ketika ruh masuk ke dalam amal barzah, maka semua hal yang terkait dengan ruh ada di alam barzah dan tidak bisa kembali. Maka dari itu, tidak ada istilah ‘ruh gentayangan’ dalam Islam apalagi ruh orang meninggal yang dianggap ada di benda-benda tertentu.
Hal itu sudah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Quran surat Az Zumar : 42 dan Al-Quran surat Al-Mu’minun : 99 – 100
Artinya : Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepas nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan… (Q. S. Az-Zumar : 42)
Artinya : (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dali yang diucapkannya saja. Dan di dihadapan mereka ada barzakh-barzakh sampai pada hari kebangkitan. (Q. S. Al-Mu’minun : 99 – 100)
Maka dari itu, konsep arwah penasaran, ruh yang belum selesai urusannya sehingga bisa kembali ke dunia, atau ruh hinggap dalam benda-benda tertentu seperti boneka atau bahkan pohon bukanlah keyakinan dalam Islam.
Fakta hukum adopsi spirit doll : sebenarnya bukan arwah orang yang sudah meninggal, melainkan jin
Hukum adopsi spirit doll. Menariknya, Al-Quran memberikan informasi bahwa jin lah yang justru memiliki peran bahwa dia seakan-akan adalah ruh dari orang-orang tertentu yang seolah-olah ruh itu bisa dipanggil atau dimintai bantuan melalui perantara manusia-manusia tertentu seperti dukun, paranormal, dan sebagainya.
Allah swt menjelaskan hal itu dalam Al-Quran surat Al-Jin ayat 6 yang artinya “dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat”.
Jadi, jika ada orang yang menganggap bahwa terdapat ruh dalam boneka atau benda-benda tertentu, maka itu adalah konsep yang menyimpang dari ajaran Islam dan bisa jadi yang dianggap ruh dalam boneka itu sebenarnya adalah jin.
Sehingga, orang yang merawat spirit doll atau boneka arwah, sama saja dengan merawat atau memperlakukan jin.
Apalagi, jika seseorang menjadikan hal itu sebagai bentuk pengharapan seperti mengharapkan kekayaan atau kebahagiaan, maka itu bisa menjadi syirik.
K. H. Hasanuddin AF, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memberikan pandangan mengenai fenomena ini. Beliau menjelaskan, orang yang yakin bahwa ada kekuatan lain selain Allah swt maka orang tersebut disebut telah melakukan hal syirik dan disebut musyrik.
Selain itu, K. H. Cholil Nafis yang merupakan Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah mengatakan tidak boleh memelihara makhluk halus atau arwah. Beliau menambahkan, ika seseorang memuja atau menyembah boneka itu, maka menjadi musyrik. Namun, jika ia menganggap sprit doll sebagai teman, maka sama saja dia berteman dengan jin, Na’udzubillahimindzaalik.
Jadi, itulah hukum mengadopsi spirit doll dalam Islam. Semoga kita bisa dijauhkan dari kesyirikan
Penulis: Annisa Abdillah Z. D.
Sumber Berita:
Akun youtube Adi Hidayat Official. 7 Januari 2022. Fenomena Spirit Doll
Republika.co.id. 6 Januari 2021. Persis Islam Haramkan Adopsi Boneka Arwah.
Via
Berita Viral
Posting Komentar