Tentang Islam
Inilah Penampakan Hajar Aswad Kalau di Zoom Berkali-kali
Daftar Isi [Tampilkan]
Hajar Aswad | Foto: Facebook Arab News |
Cahaya Islam - Hajar Aswad adalah batu yang memiliki sejarah dalam dunia Islam. Hajar Aswad diyakini sebagai batu yang berasal dari surga yang ditemukan pertama kali oleh Nabi Ismail AS. Hajar Aswad digunakan oleh Nabi Ibrahim AS untuk menutupi tempat yang masih kosong di Ka'bah, beliau menempatkan batu tersebut di sudut Ka'bah.
Dulunya, batu Hajar Aswad memiliki warna yang sangat terang sehingga dapat menyinari seluruh jazirah Arab, namun lama kelamaan ia berubah warna menjadi kehitaman karena merupakan cerminan dari dosa manusia yang meminta diampunkan oleh Allah SWT.
Di sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Batu hitam yang turun dari surga itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam.” (HR Tirmidzi).
Beberapa waktu lalu, Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi mendokumentasikan foto Hajar Aswad di Ka'bah yang ada di Masjidil Haram menggunakan teknik foto fokus panorama bertumpuk. Foto Hajar Aswad ini bisa di zoom sampai berkali-kali dengan resolusi yang high quality.
Seperti apa penampakan Hajar Aswad kalau di zoom berkali-kali? Menggunakan teknik fokus panorama bertumpuk, akan didapatkan foto-foto dengan kejernihan yang berbeda untuk digabungkan sehingga menghasilkan satu foto Hajar Aswad dengan tingkat akurasi dan kualitas yang sangat baik.
Penampakan ini membuat Hajar Aswad dapat dilihat oleh dunia dengan sangat jelas dan sangat dekat. Karena gambar yang diambil begitu jernih dan jelas, setiap orang bisa melihat bagian batu yang tadinya tidak terlihat secara lebih detail. Dalam jarak dekat, batu Hajar Aswad ternyata tidak sepenuhnya hitam. Ia memiliki corak abstrak berwarna kecoklatan dengan sedikit warna abu-abu.
Pemerintah Arab Saudi bekerja sama dengan agen teknik Dua Masjid Suci untuk bisa menghasilkan 1.050 foto. Masing-masing foto berukuran 160 gigabyte. Dilansir dari Riau Suara, menurut Digital Photography School, teknik panorama bertumpuk adalah menggabungkan beberapa foto dengan titik fokus berbeda untuk menjaga ketajaman produk di akhir. Itulah mengapa perlu ada sampai setidaknya 1.050 foto.
Satu bidikan diambil dengan resolusi tinggi dan membutuhkan total waktu hingga 50 jam untuk menggabungkan semua foto. Hasilnya, didapatkan foto Hajar Aswad dengan resolusi 49.000 megapiksel. Masyaallah.
Sepanjang hadirnya, Hajar Aswad sempat dicuri dari Ka'bah selama kurang lebih 23 tahun. Pada tahun 930 Masehi, Hajar Aswad dicuri oleh pemimpin Qarmatian. Abu Tahir al-Qarmati adalah seorang pemimpin dan penguasa Qarmati dari Bahrain kuno yang mencuri batu suci. Ia menjadi pemimpin pada 932 Masehi dan telah banyak melakukan invasi ke banyak kota dan negara.
Abu Tahir dan pasukannya pernah menyerang Basra pada 923 M dan Kufah pada 927 M. Ia pun diketahui mengancam akan menyerang dan mengambil alih Baghdad dan merampok sebagian besar daerah Irak. Namun, obsesinya adalah untuk menyerang dan menghancurkan Makkah. Ia tak ingin Makkah menjadi kota suci dan menjadi tempat ibadah utama.
Pasukan dari Qarmatian masuk ke Makkah dan menjarah Makkah, membantai banyak peziarah dan jamaah haji, menodai Sumur Zamzam dan membawa Hajar Aswad ke Bahrain. Batu itu akhirnya dikembalikan sekitar tahun 953 Masehi ke lokasi aslinya dengan tebusan yang cukup besar.
Untuk melindungi batu yang telah hancur karena pada saat pencurian dulu batu pecah menjadi 7 bagian, akhirnya penjaga Ka'bah membuatkan bingkai perak untuk mengelilingi dan Hajar Aswad. Hal itulah yang menjaga batu suci itu hingga saat ini.
Ditulis oleh: Anisa Ramadhani
Via
Tentang Islam
Posting Komentar