Renungan
Tentang Islam
Jangan putus asa, pertolongan Allah sangat dekat
Daftar Isi [Tampilkan]
Cahaya Islam - Hidup memang penuh dengan serba-serbi, penuh dengan dinamika yang tidak stabil. Kadang suka kadang duka, kadang berada dalam kebahagiaan atau kemudahan, kadang pula berada dalam kesusahan. Ibarat sebuah roda yang berputar, kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Ya itulah hidup yang pasti setiap manusia pun menghadapinya. Hanya saja dalam posisi itu ada yang lebih memilih untuk terus berjuang, melanjutkan perjalanan meskipun dengan proses yang tidak mudah. Penuh dengan cobaan, badai, cacian, kegagalan, tetapi memilih untuk terus berjalan tanpa putus asa. Tetap yakin memandang ke depan akan ada hasil. Meyakini sepenuhnya bahwa tugas manusia memang hanya berikhtiar, berusaha maksimal, soal bagaimana hasil akhir itu sudah Allah SWT yang mengatur.
Lalu bagaimana dengan sebagian yang lain? Sebagian yang lain justru memilih berhenti ketika dalam perjalanan hidup mereka mengalami kegagalan, kesulitan, jatuh lalu mencoba bangkit namun jatuh lagi, dengan kepedihan-kepedihan yang membuat diri mereka tidak tahan dan merasa tidak yakin untuk bisa sampai garis finish lebih memilih untuk menyerah, tidak melanjutkan perjuangan dan yasudah akhirnya mereka harus kembali seperti kondisi awal padahal belum menuai hasil. Bisa jadi hasil akhirnya akan segera di dapat di beberapa langkah lagi, bisa jadi pertolongan Allah sudah sangat dekat, dekat sekali, namun hanya karena mereka lebih memilih putar balik, menyerah dan pulang dengan keputusasaan, padahal belum menuai hasil kecuali lelah yang belum terbayarkan.
Lalu bagaimana islam memandang tentang ini semua, apakah ada dalil atau hadits yang membahas perkara dilarangnya kita sebagai manusia untuk berputus asa?.
Dalam surat Al-Hijr ayat 56 yang berbunyi:
قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖٓ اِلَّا الضَّاۤلُّوْنَ
qāla wa may yaqnaṭu mir raḥmati rabbihī illaḍ-ḍāllụn
“Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”
Berdasarkan ayat di atas jelas bahwa islam sangat melarang hamba-Nya untuk berputus asa dari rahmat Allah SWT termasuk berputus asa dalam menanti pertolongan Allah terhadap usaha ataupun kerja keras yang sedang dijalaninya. Melalui perkataan Nabi Ibrahim As yang telah memberikan teladan bagi kita semua dengan kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan kerja keras. Di contohkan dengan kisah beliau saat menanti kehadiran buah hati yang membutuhkan jangka waktu yang cukup lama. Namun karena Nabi Ibrahim beserta Istrinya tidak pernah berputus asa hingga tiba masa karunia Allah datang yaitu dengan menghadirkan seorang buah hati yang akan melanjutkan kepemimpinannya sebagai Nabi yaitu Ismail. Masya Allah.
Apakah ada juga hadits yang membahas tentang dilarangnya hamba Allah untuk berputus asa?.
Dalam riwayat hadits Tirmidzi nomor 3540 bahwasannya Anas bin Malik menjelaskan bahwa
Rasulullah Shallallu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
Artinya :
”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Hai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangiKu dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangiMu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
Berdasarkan hadits di atas juga dijelaskan bahwa Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberi penjelasan bahwa, jika kita menyeru kepada Allah SWT pasti akan mendapat ampunan. Sama halnya ketika kita berada dalam kesulitan ataupun kegagalan maka kembalilah ke Allah, memohon kepada-Nya pertolongan dan petunjuk. Allah pasti akan menolong kita, hanya saja kita butuh sabar dalam menanti pertolongan Allah. Akan sangat disayangkan ketika lebih memilih berputus asa dan menyerah, padahal pertolongan Allah sudah sangat dekat. Semangat yuk jangan mudah putus asa dan pantang menyerah ya. Wallahu’alam bishawaab.
Oleh: Yuyun Safitri Dwi Yanti
Via
Renungan
Posting Komentar