Kisah Muslimah
Sejarah
Tentang Islam
Jejak Patriotisme Pahlawan Muslimah Indonesia yang Jarang Diketahui
Daftar Isi [Tampilkan]
Cahaya Islam - Indonesia menyimpan sejarah besar dalam memperjuangkan kemerdekaan. Seluruh masyarakat terlibat dalam masa perjuangan tersebut tanpa memandang gender, baik laki-laki maupun perempuan. Pahlawan muslimah berjuang dengan latar belakang yang beragam untuk bebas dari penjajah dari berbagai penindasan.
Semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi membuat bangsa Indonesai berhasil merebut kemerdekaan. Para pahlawan wanita berjuang melalui beragam jalur, seperti kebudayaan, pendidikan, literasi, dan sebagainya. Tujuan mereka hanya satu yaitu ‘Merdeka’ dan lepas dari jerat penjajah yang menyiksa seluruh rakyat.
Pejuang Literasi, Budaya dan Pendidikan, Sultanah Safiatuddin
Sultanah Safiatuddin |
Sultanah Safiatuddin adalah pahlawan muslimah Indonesia yang melestarikan kebudayaan, literasi dan pendidikan. Muslimah yang lahir pada tahun 1612 ini berhasil membawa kesultanan Aceh terkenal melalui literasi dan kebudayaan. Karena perjuangan beliau, Aceh berada di masa kejayaan dalam berbagai bidang.
Perjuanganya tidak hanya dalam bidang pendidikan, Sultanah Safiatuddin juga ikut berjuang dalam perang Malaka yang terjadi pada tahun 1639. Beliau membuat pasukan perempuan untuk menjaga istana, sehingga perlawanan penjajah dapat tertahankan. Berkat kecerdasan, keberanian dan keteguhan dalam memimpin, Sultanah Safiatuddin membawa masa kejayaan bagi Indonesia, khususnya Aceh.
Dalam bidang kebudayaan, beliau memberikan dukungan secara penuh kepada para kelompok intelektual. Sultanah Safiatuddin juga mendukung para sastrawan dalam mengembangkan diri mereka di dunia literasi. Beliau aktif membangun tempat belajar keagamaan, salah satunya pondok pesantren. Melalui kemampuan literasinya, Sultanah Safiatuddin fasih berdiplomasi dan berhasil menghalau ancaman penjajah.
Pahlawan Muslimah Perang Gerilya, Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien |
Indonesia memiliki tokoh perempuan hebat yang berjuanganya patut dikenang sepanjang masa, Cut Nyak Dhien. Beliau berasal dari keluarga Uleebalang Aceh Besar dan lahir pada tahun 1848. Cut Nyak Dhien memiliki pengaruh besar terhadap kekuatan Aceh dalam melawan Belanda, yang pada saat itu Aceh sedang melemah.
Cut Nyak Dhien memperoleh kemampuan militer melalui kerja keras sendiri dari tarah bangsawanya. Semangat patriotisme yang tinggi membuat beliau menjadi senjata emas dan dikenal luas sebagai pahlawan muslimah. Bersama sang suami, Teuku Cek Ibrahim Langga, Cut Nyak Dhien konsisten melawan Belanda.
Tekad bulat Cut Nyak Dhien adalah mengusir Belanda dari Tanah Aceh, sehingga beliau memberikan jiwa raga untuk membela Indonesia. Dalam perang tersebut, para penjajah mendapatkan serangan bertubi-tubi oleh pasukan Aceh. Namun, sang suami gugur dalam medan perang dengan membawa kesan perjuangan besar bagi bangsa.
Sebagai pahlawan muslimah yang gigih di medan perang, Cut Nyak Dhien tetap berjuang hingga masa tua. Beliau menghembuskan nafas terakhir dengan rasa cinta Tanah Air dan menolak tunduk kepada Belanda. Sampai saat ini, kisah perjuangan Cut Nyak Dhien akan tetap dikenang dan disegani dalam masyarakat.
Aktivis Pergerakan Perjuangan, Yati Aruji
Yati Aruji |
Salah satu pahlawan muslimah yang tidak boleh dilupakan adalah Yati Aruji. Sejak kecil, beliau sudah aktif dan akrab dalam dunia pergerakan melalui berbagai aktivitas. Yati Aruji berasal dari keluarga yang berpendidikan. Ayah beliau seorang anggota Sarekat Islam dimana organisasi tersebut menangani masalah politik pra perang di Hindia Belanda.
Yati Aruji lahir dari seorang ibu yang luar biasa dan ikut mengelola dapur umum saat perang. Melalui didikan kedua orang tua yang cinta Tanah Air, Yati Aruji tumbuh dengan keberanian dan semangat perjuangan yang tinggi. Yati Aruji aktif dalam Partai Syarikat Islam Indonesia atau PSII, dan menjadi ketua Syarikat Islam Afdeling Pandu Putri.
Tidak hanya itu, Yati Aruji dikenal sebagai pahlawan muslimah yang sangat aktif dalam organisasi. Beliau juga pernah menjadi anggota Kepanduan Muslimin Indonesia dan memberikan pengaruh yang luar biasa. Bahkan pada tahun 1945, Yati Aruji mendidikan organisasi sendiri bernama LASWI yang mengumpulkan kesatuan perjuangan di Jawa Barat.
LASWI dilatih langsung oleh mantan anggota PETA, sehingga tumbuh kuat dan cerdas. Semua anggotanya perempuan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Anggota LASWI tidak memandang status, semua kalangan boleh bergabung baik itu gadis, janda, bahkan yang masih memiliki suami. Yati Aruji memimpin LASWI dalam garis depan untuk merawat prajurit yang terluka, memberantas buta huruf dan menjadi mata-mata.
Bangsa Indonesia memiliki pahlawan muslimah yang sangat luar biasa. Semangat nasionalisme yang tinggi membawa bangsa keluar dari jerat penjajah. Perjuangan para pahlawan patut dikenang sepanjang masa sebagai inspirasi perjuangan generasi muda Indonesia.
Ditulis: Ulviyana Herman
Sumber: womenlead.magdalene.co
Via
Kisah Muslimah
Posting Komentar