Dunia Muslimah
Kisah Muslimah
Kemuliaan dan Keteladanan Fatimah Az Zahra, Putri Bungsu Rasulullah SAW
Daftar Isi [Tampilkan]
Foto: pinterest.com |
Cahaya Islam - Fatimah Az Zahra merupakan salah satu wanita yang sudah dijamin masuk Surga karena kemuliaan dan akhlaknya yang luar biasa. Sebagai putri bungsu Rasulullah SAW, beliau sangat patuh dan penuh kasih sayang kepada siapa saja, baik itu keluarga, kerabat, anak-anak dan lingkungan sekitar. Tidak heran jika Fatimah sangat terkenal sebagai sosok teladan bagi umat manusia, khususnya pada wanita.
Fatimah lahir pada tanggal 20 Jumadil Akhir di Mekah, tepat setelah lima tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul. Pahitnya masa awal Kenabian Rasulullah SAW, banyak hinaan dan makian yang Fatimah rasakan bersama keluarganya. Bahkan pada saat itu banyak perundingan yang dilakukan oleh Kaum Quraisy untuk membunuh kaum muslimin, terutama Nabi Muhammad SAW.
Hidup dalam Keluarga Sederhana Tanpa Seorang Ibu
Kesederhanaan Rasul membuat Fatimah tumbuh dengan kepribadian yang lembut dan penuh kebahagiaan. Fatimah Az Zahra sudah menjadi anak Piatu sejak masih anak-anak. Ibu sekaligus wanita ahli Surga, Siti Khadijah wafat meninggalkan putri kecil yang hingga sekarang menjadi panutan wanita muslim diseluruh dunia.
Pahitnya kehidupan tidak membuat Fatimah sedih dan lemah. Justru putri kesayangan Rasulullah SAW ini tumbuh dengan penuh keberanian, tegar dan bersahaja. Sebagai seorang ayah, Nabi Muhammad SAW membimbing Fatimah dengan berbagai ilmu, akhlak dan pembelajaran yang luar biasa. Bahkan, pada saat itu, Nabi SAW juga mengemban amanah yang sangat berat sebagai Rasul Allah SWT.
Fatimah Az Zahra setia mendampingi Sang Ayah selama berjuang menegakan agama Islam. Beliau menggantikan peran ibu untuk ayahnya. Karena itulah, Fatimah mendapatkan gelar Ummu Abiha yang memiliki arti “Ibu Bagi Sang Ayah”. Sifatnya yang lembut dan tidak pernah mengeluh memberikan kebahagiaan bagi Rasulullah SAW dan lingkungan di sekitarnya.
Keberanian dan Keteguhan Fatimah di Medan Perang
Tidak hanya kemuliaannya dalam keluarga, Fatimah juga memiliki keberanian yang besar dalam melawan Kaum Quraisy. Masa Kenabian Rasul SAW banyak terjadi perang, salah satunya Perang Uhud. Kaum Quraisy tidak pernah berhenti untuk membunuh umat Islam, dimana target utama mereka adalah Nabi Muhammad SAW.
Saat terjadi Perang Uhud, Fatimah Az Zahra membantu kaum muslimin dalam mempersiapkan kebutuhan logistik. Beliau juga membantu menyediakan air minum dan mengobati kaum muslim yang terluka. Dalam situasi perang yang gentir tersebut, Fatimah tidak pernah takut dan penuh keberanian untuk membela agama Islam.
Tidak hanya di medan perang, Fatimah juga menunjukan keberanian saat Kaum Quraisy mengganggu Rasulullah SAW. Pada saat itu Sang Ayah sedang menunaikan ibadah di depan Ka’bah. Ketika sujud, Kaum kafir Quraisy melempari kotoran unta ke punggung Rasulullah SAW. Tanpa rasa takut, Fatimah langsung menghardik mereka yang mengganggu ayahnya.
Kisah Kedermawanan dan Kelembutan Hati Fatimah
Nabi Muhammad SAW memiliki hati lembut dan sangat dermawan yang menurun ke putrinya. Ketaatanya kepada Allah SWT dibuktikan dengan berbagai perilaku mulia terhadap sesama manusia. Fatimah Az Zahra selalu memberikan apapun yang Ia miliki untuk membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
Suatu hari, ada seorang musafir yang datang menemui Rasulullah SAW di masjid. Dengan penuh harapan, musafir meminta belas kasih karena seluruh harga dan bekal makanan yang Ia bawa telah habis. Namun, saat itu Rasul SAW tidak memiliki makanan ataupun barang apapun yang bisa diberikan kepada musafir.
Tanpa berpikir panjang, Rasulullah SAW langsung menyuruh sang musafir untuk pergi ke rumahnya dan menemui putrinya. Nabi SAW berkata bahwa Fatimah Az Zahra lebih mengutamakan Allah daripada dirinya sendiri dengan penuh kebanggaan kepada putrinya. Akhirnya musafir tersebut menemui Fatimah yang menyampaikan tujuannya.
Pada saat itu Fatimah juga tidak memiliki apapun untuk diberikan, baik uang maupun makanan. Hingga akhirnya Ia memberikan sebuah kalung yang merupakan hadiah pernikahannya dengan Ali Bin Abi Thalib. Hadiah dari Sang Suami tercinta itu diberikan dengan penuh keikhlasan kepada sang musafir tanpa pamrih dan balasan.
Betapa bangganya Rasulullah SAW memiliki seorang putri yang sangat mulia dan dermawan seperti Fatimah Az Zahra. Kisah kedermawanan Fatimah terdengar oleh sahabat Nabi SAW bernama Ammar bin Yasir. Karena kebaikan hati dan keikhlasanya, Allah SWT mengganti hadiah besar untuk Fatimah melalui sahabat Nabi SAW tersebut. Tanpa ragu, Ia memberikan pakaian, kalung seharga 20 dinar dan unta sebagai hadiah kepada Fatimah.
Wanita Ahli Surga yang Bersinar Wajahnya
Fatimah merupakan salah satu ahli Surga yang memiliki wajah bersinar. Beliau adalah penghulu kaum wanita dari awal sampai akhir zaman. Oleh karena itulah, Fatimah mendapatkan nama Az Zahra sebagai bidadari berwujud manusia yang terus bersinar menyinari langit kapanpun Ia mendirikan sholat dihadapan Allah SWT.
Sinar wajah Fatimah Az Zahra bak bintang yang menyinari bumi. Abu Abdillah pernah berkata bahwa putri bungsu Rasulullah SAW memiliki sembilan nama di sisi Allah SWT. Sembilan nama tersebut diantaranya:
- Ash Shiddiqah, yaitu wanita yang terpercaya
- Ath Thahirah, yaitu wanita yang suci
- Ar Radhiyyah, yaitu wanita yang ridha akan apa yang ditetapkan
- Al Mubarakah, yaitu wanita yang dilimpahkan keberkahan
- Az Zakiyyah, yaitu wanita yang selalu menjaga kesucian
- Al Muhaditsah, yaitu wanita yang menata kata dengan cermat
- Al Mardhiyyah, yaitu wanita yang diridhai Allah SWT
- Az Zahra, yaitu wanita yang wajahnya bersinar dan berkilau.
Fatimah Az Zahra meninggal dunia di usia 29 tahun yang terbilang masih muda. Beliau sudah dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT, bahkan termasuk wanita ahli surga. Fatimah dimakamkan di pemakaman Jannat Al Baqee pada hari Kamis, 20 Ramadhan dan menutup usia dengan kemuliaan yang menjadi teladan bagi umat manusia hingga sekarang.
Via
Dunia Muslimah
Posting Komentar