Kisah Nabi Rasul
Kisah Nabi Isa ‘Alaihissalam
Daftar Isi [Tampilkan]
Kisah Nabi Isa Alaihisalam | Foto: pinterest.com |
Cahaya Islam - Nabi Isa Alaihisalam Alaihissalam merupakan salah satu Nabi yang diutus untuk kaum bani Israil dan merupakan Nabi terakhir dari keturunan Ishaq bin Ibrahim. Ia dilahirkan tanpa seorang ayah dari seorang wanita mulia nan suci bernama Maryam. Ia juga merupakan keponakan dari Nabi Yahya karena Nabi Yahya merupakan sepupu dairi ibunya Maryam. Dalam kepercayaan umat Kristiani, Nabi Isa Alaihisalam dikenal sebagai Yesus Kristus, yang merupakan juru selamat yang akan muncul di akhir zaman. Ia diutus untuk memperingati Bani Israil yang telah meninggalkan ajaran-ajaran Nabi Musa Alaihissalam.
Kelahiran Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam
Nabi Isa Alaihisalam dilahirkan di Baitullahmi atau yang dikenal sekarang sebagai Betlehem pada masa kekuasaan Kaisar Romawi Kuno bernama Herodes. Ibunya, Maryam merupakan wanita shalihah yang selalu menjaga pergaulannya dengan laki-laki. Maryam merupakan puteri dari Imran dan Hannah. Setelah Imran wafat, Maryam diasuh dan dibesarkan oleh Nabi Zakariya yang merupakan ipar dari Imran. Maryam mengandung Nabi Isa Alaihisalam tanpa melakukan hubungan seksual dengan laki-laki.
Maryam adalah seorang yang wanita taat beribadah kepada Allah sehingga Allah selalu menjaganya. Maryam juga mendapatkan hidangan berupa buah-buahan dari Allah meskipun buah itu merupakan buah musiman. Malaikat Jibril datang kepadanya dalam bentuk seorang laki-laki yang memberitahunya bahwa ia akan mengandung seorang anak.
Ketika memasuki masa kehamilannya, ia mendapat hinaan dan cacian dari masyarakat Baitul Maqdis karena dapat hamil tanpa sentuhan laki-laki. Ia kemudian meninggalkan Baitul Maqdis. Ketika merasa akan melahirkan, ia berlindung dibawah pohon kurma yang buahnya belum matang dan kemudian melahirkan Nabi Isa Alaihisalam Alaihissalam. Ia menggerakkan pohon kurma tersebut sehingga berjatuhanlah buah kurma yang masih mengkal. Lalu ia makan dari buah kurma tersebut. Ketika Nabi Isa Alaihisalam berumur 8 hari, ia dibawa ke Haikal untuk dikhitan sebagaimana para Nabi dan Rasul yang juga melakukan Khitan sebagai sunnah yang dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim. Maryam kemudian memberi nama puteranya itu Isa sebagaimana yang telah diwasiatkan malaikat Jibril ketika mengabarkan akan mengandung Nabi Isa Alaihisalam.
Allah memberikan Nabi Isa Alaihisalam kemampuan untuk berbicara ketika ia masih kecil untuk membela ibunya atas tuduhan perzinahan yang dilontarkan oleh masyarakat karena ibunya hamil tanpa seorang laki-laki. Ia juga menjelaskan bahwa ia adalah hamba Allah yang kelak akan menerima wahyu sebagai utusan Allah untuk Bani Israil.
Raja Herodes mempunyai kebijakan untuk membunuh setiap anak laki- laki yang baru lahir di Baitullahmi kala itu. Maka Maryam dan Yusuf An Najar membawa Isa untuk hijrah ke Mesir. Ketika Raja Herodes telah mati, maka Maryam dan Isa kembali ke Baitullahmi karena perintah pembunuhan itu telah berakhir.
Ketika Isa berusia 12 tahun, Maryam dan Yusuf An Najar membawanya kembali ke tanah air mereka di Baitul Maqdis. Disana mereka mulai beribadah sesuai dengan ajaran Taurat yang dibawa Nabi Musa Alaihissalam. Di Baitul Maqdis, Isa membuat kagum para ulama setempat dengan pengetahuannya padahal kala itu ia baru berusia 12 tahun. Para itu berkata “Bagaimana mungkin dia bisa memiliki ilmu ini padahal belum belajar membaca ?”.
Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam Menerima Wahyu
Ketika Isa berumur 30 tahun, ia pergi berkunjung ke kediaman Nabi Zakariya Alahissalam yang pernah merawat dan mengasuh ibunya ketika kecil. Dalam kunjungan inilah malaikat Jibril datang kepadanya untuk menerima wahyu berupa Kitab Injil dan sejak saat itulah Isa diangkat menjadi utusan Allah. Nabi Isa Alaihisalam kemudian terus berdakwah kepada kaum Yahudi yang telah menyimpang sangat jauh dari ajaran Nabi Musa. Namun sangat susah untuk mengajak Bani Israil kembali ke jalan yang benar.
Nabi‟Isa menerima kitab Injil untuk menyempurnakan kitab Taurat dan mengajak Bani Israil kembali ke ajaran syariat Allah. Ia juga memberikan berita akan datangnya Nabi terakhir yang bernama Ahmad (Muhammad). Untuk menguatkan kenabian Nabi Isa Alaihisalam Alaihissalam, Allah mengkaruniakan beberapa mukjizat kepadanya diantaranya dapat berbicara ketika masih bayi, dapat menciptakan burung hidup dari tanah liat, menghidupkan orang mati, menyembuhkan penyakit kusta, menyembuhkan orang buta, dan dapat menurunkan hidangan dari langit. Suatu riwayat pernah mengisahkan bahwa Nabi Isa Alaihisalam pernah menghidupkan kembali Ham bin Nuh. Ia kemudian menanyakan menegenai peristiwa banjir besar yang terjadi pada masa Nabi Nuh Alaihissalam. Kemudian setelah itu, ia mengubah kembali Ham bin Nuh menjadi tanah.
Tipudaya Yahudi Untuk Membunuh Nabi ‘Isa
Karena semakin banyaknya pengikut Nabi Isa Alaihisalam, maka para tokoh Yahudi berkumpul untuk merencanakan pembunuhan atasnya. Mereka kemudian memprovokasi Kekaisaran Romawi Kuno dengan mengatakan bahwa Nabi Isa Alaihisalam akan menghancurkan kerajaannya suatu saat nanti. Mengetahui hal itu, pihak Kerajaan Romawi kemudian memerintahkan untuk melakukan penangkapan Nabi Isa Alaihisalam dan mengirim sebuah pasukan.
Kaum Yahudi yang membenci Nabi Isa Alaihisalam pun langsung bergerak untuk menangkap Nabi Isa Alaihisalam. Nabi Isa Alaihisalam dan para pengikutnya kemudian bersembunyi di dalam gua. Namun, salah satu pengikutnya yang bernama Yudas Iskariot berkhianat kepadanya dan malah memberitahukan lokasi Nabi Isa Alaihisalam kepada orang Romawi. Ketika Yudas memasuki gua, Nabi Isa Alaihisalam telah meninggalkannya dan dengan izin Allah, wajahnya diserupakan dengan Nabi Isa Alaihisalam, sehingga ketika pasukan Romawi memasuki gua itu mereka mengira Yudas adalah Nabi Isa Alaihisalam dan kemudian menyalib dan membunuhnya.
Nabi Isa Alaihisalam memiliki pengikut setia yang disebut dengan Kaum Hawariyyun. Hawariyyun merupakan kalangan Bani Israil yang menerima ajaran Nabi Isa Alaihisalam. Mereka senantiasa membantu perjuangan dakwah Nabi Isa Alaihisalam. Mereka juga yang meminta agar diturunkan hidangan makanan dari langit ketika sedang kesusahan makanan. Kisah Nabi Isa Alaihisalam dan ibunya Maryam merupakan salah satu tanda dari kebesaran dan kekuasaan Allah dimana Maryam dapat hamil tanpa melakukan hubungan dengan seorang laki-laki dan Nabi Isa Alaihisalam dapat berbicara ketika masih kecil untuk membela ibunya dari celaan masyarakat.
Referensi :
Muhammad., T. 2017. Hakikat Nabi Isa Alaihisalam Dalam Perspektif Al Qur‟an. Al Mu’ashirah. 14 (1) : 78
Skripsi : “Karakteristik Keluarga Imran” Fakultas Ushuluddin Dan politik UIN Alauddin Makassar Karya Budiman Kadir.
Via
Kisah Nabi Rasul
Posting Komentar