• Sitemap

Cahaya Islam | Menebar indahnya islam

Mega Menu

  • Beranda
  • Berita
    • Berita
      Terkini
    • Berita Islam
    • Nasional
    • Internasional
    • Viral
  • Artikel Islam
    • Tentang Islam
      Baru
    • Renungan
    • Akhirat
    • Tips Islam
  • Kisah Islam
    • Kisah Muslim
    • Kisah Muslimah
    • Kisah Nabi Rasul
  • Biografi Tokoh
  • Inspiratif
  • Lifestyle Islam
  • Kata Ustadz
Cahaya Islam | Menebar indahnya islam
Telusuri
Beranda Tentang Islam Pertempuran Ain Jalut, Titik Balik Kemenangan Islam Atas Bangsa Mongol
Tentang Islam

Pertempuran Ain Jalut, Titik Balik Kemenangan Islam Atas Bangsa Mongol

Peperangan Ain jalut merupakan sebuah konflik kemiliteran yang melibatkan pasukan muslimin dari Daulah Mamluk di Mesir dan pasukan Bangsa Mongol
Cahaya islam
Cahaya islam
25 Jan, 2022 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Daftar Isi [Tampilkan]
    Pertempuran Ain Jalut, Titik Balik Kemenangan Islam Atas Bangsa Mongol
    Peperangan Ain jalut (Ilustrasi) | Foto: otsmanicoffee.com
     
    Cahaya Islam - Peperangan Ain jalut merupakan sebuah konflik kemiliteran yang melibatkan pasukan muslimin dari Daulah Mamluk di Mesir dan pasukan Bangsa Mongol. Peperangan ini terjadi pada tanggal 3 September 1260 Masehi atau 25 Ramadhan 658 Hijriyah. Kaum muslimin berada di bawah pimpinan Sultan Saifuddin Qutuz dan salah satu komandannya yang bernama Ruknuddin Baybars, sedangkan pasukan Mongol berada di bawah komando Kitbuqa Noyan, orang kepercayaannya Hulagu Khan. Peperangan ini terjadi di sebuah arena tempur yang berlokasi di Palestina yang disebut dengan Ain Jalut. 

    Bangsa Mongol yang telah berhasil menaklukkan Kota Baghdad dan meruntuhkan Kekhalifahan Abbasiyah di Irak semakin berambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka kemudian benyak mengepung kota-kota di negeri Syam hingga kawasan Anatolia. Satu per satu kota-kota Islam jatuh ke tangan mereka seperti Damaskus, Amida, Miyafariqin, Mardin, Aleppo, Homs, dan Mosul. Bangsa Mongol mendirikan sebuah negara di Irak dan Iran yang independen dari Kekaisaran Mongolia yang berpusat di Karakorum, Asia Tengah. Negara yang didirikan ini disebut dengan Ilkhanat atau Dinasti Ilkhan dan para penguasanya merupakan keturunan dari Hulagu Khan. 

    Jatuhnya Kota Miyafariqin 

    Setelah bangsa Mongol menguasai Kota Arbil, Hulagu Khan memerintahkan panglimanya yaitu Hyaxemet, Ilka Noyan, dan Satukhtai untuk melanjutkan invasi ke Kota Miyafariqin. Mereka mengutus salah satu dari mereka untuk untuk menemui Al Malik Al Kamil Al Ayyubi, penguasa Kota Miyafariqin saat itu, untuk tunduk terhadap Bangsa Mongol, dan sebagai gantinya Mongol akan menjamin keamanan rakyatnya. Namun Al Malik Al Kamil menolak keras untuk menyerahkan kota karena ia tahu bahwa Bangsa Mongol tidak akan menepati janjinya. Akibatnya, bangsa Mongol memutuskan untuk menyerang kota itu. Pasukan Mongol mulai mengepung kota Miyafariqin dengan bantuan orang-orang Armenia dan orang Kristen dari timur. Al Malik Al Kamil menyeru kepada penduduk kota untuk berjihad mempertahankan kota. Tidak adanya bala bantuan yang datang dari kota-kota di sekitar Miyafariqin menyebabkan ketahanan kota semakin melemah. Akhirnya pasukan Mongol berhasil memasuki kota dan menangkap Al Malik Al Kamil Al Ayubi. Mereka kemudian menyiksanya dan membunuhnya secara sadis serta memenggal kepalanya. Lalu pasukan Mongol tersebut membawa kepala Al Kamil dengan ujung tombak dan diarak keliling kota sambil membunuh penduduk kota yang tidak mau patuh terhadap Mongol. 

    Jatuhnya Kota Aleppo 

    Aleppo merupakan kota pertama di negeri Syam yang menghadapi pasukan Mongol. Kota Aleppo ketika itu dipimpin oleh seorang bernama Al Malik Al Muazzam Turan Syah. Sebelum mengepung kota, pasukan Mongol mengutus utusan untuk menemui Al Muazzam Turan Syah dan menyerahkan kota dan pasukan Mongol akan menjamin keselamatan mereka, namun Al Muazzam Turan Syah menolak tawaran tersebut dan lebih memilih jalan peperangan. 

    Pasukan Mongol mulai mendekati Kota Aleppo pada bulan November 1259 Masehi. Mereka kemudian mengepung kota dan mulai melakukan penyerangan. Mereka melemparkan batu-batu besar dengan manjaniq hingga melubangi tembok kota. Al Malik Al Muazzam Turan Syah kemudian menyerah terhadap pasukan Mongol setelah seminggu lamanya mendapat serangan. Pasukan Mongol yang sudah menguasai kota itupun melakukan penjarahan dan pembunuhan terhadap banyak penduduk kota serta menyandera ratusan anak-anak dan wanita. 

    Hulagu Khan kemudian memerintahkan untuk menghancurkan benteng-benteng kota. Mereka juga menghancurkan bangunan-bangunan penting lainnya seperti masjid dan taman-taman kota. Kota Aleppo telah berubah menjadi puing-puing reruntuhan, Padahal Aleppo sebelumnya merupakan kota paling megah di seluruh negeri Syam. 

    Jatuhnya Kota Damaskus 

    Setelah kejatuhan kota Aleppo, Hulagu lalu memerinahkan pasukannya untuk bergerak menuju kota Damaskus. Sejumlah petinggi Damaskus yang saat itu diwakili oleh Amir Zainuddin Al Hafizhi menyarankan untuk menyerahkan saja kota secara damai untuk menghindari pertumpahan darah. Namun ada sebagian kelompok yang menolak menyerahkan kota yang dikepalai oleh Ruknuddin Baybars. Baybars kemudian pergi ke Mesir untuk menemui Saifuddin Qutuz dan bergabung dengannya untuk melawan pasukan Mongol yang akan dimenangkan nantinya pada pertempuran Ain Jalut. 

    Beberapa komandan pasukan Mongol kemudian memasuki kota tanpa perlawanan dan dapat menguasai kota itu. Berbeda halnya dengan pasukan yang berada di benteng, mereka tetap bersikukuh untuk tidak menyerahkan kota. Akhirnya pasukan Mongol menembakkan beberapa batu besar menggunakan manjaniq hingga melubangi tembok kota. Barulah orang-orang di dalam benteng meminta untuk berdamai. Pasukan Mongol kemudian masuk ke dalam benteng dan mengambil semua hartanya serta membakar semua yang tersisa. 

    Berlangsungnya Pertempuran Ain Jalut 

    Hulagu Khan yang sudah berhasil memasukkan seluruh kota di negeri Syam ke dalam kekuasaannya, berniat untuk menaklukkan Mesir yang saat itu dipimpin oleh Sultan Saifuddin Qutuz sebagai Sultan Daulah Mamluk. Hulagu lalu mengirimkan surat kepada Saifuddin Qutuz untuk menyerahkan wilayah Mesir kepadanya dan akan menjamin keamanan rakyat Mesir, namun Qutuz menolak tawaran tersebut. 

    Qutuz kemudian membunuh para delegasi yang dikirimkan oleh Hulagu dan memenggal kepala mereka. Ia lalu menggantung kepala para utusan itu di gerbang Zuwailah di kota Kairo. Tujuan Qutuz melakukan ini adalah untuk membakar semangat jihad rakyatnya untuk menghadapi pasukan mongol. 

    Sultan Saifuddin Qutuz telah mempersiapkan secara matang persiapan jihad melawan Mongol, diantaranya adalah dengan membangun aliansi dengan Ruknuddin Baybars yang merupakan salah satu Mamluk yang memiliki pengaruh yang kuat. Qutuz lalu menempatkan Baybars sebagai komandan militernya. Sultan Saifuddin Qutuz memutuskan untuk menghadapi pasukan Mongol di luar wilayah Mesir, dan ia memilih tempat di sekitar Palestina yang disebut dengan Ain Jalut. 
    Sebelum melepas pasukannya untuk berjihad, Sultan Saifuddin Qutuz berpidato di depan rakyatnya untuk membakar semangat rakyatnya. Kemudian ia melepas beberapa pasukannya di bawah komando Ruknuddin Baybars. Batalyon pasukan muslimin pimpinan Baybars akhirnya sampai di kota Gaza pada bulan Juli 1260 Masehi. Disana mereka bertemu dengan pasukan Mongol sedang berjaga di Gaza. Mereka dengan berhasil mengalahkan pasukan Mongol tersebut dan berhasil membebaskan kota Gaza. Sultan Saifuddin mempercayakan pasukannya kepada Amir Ruknuddin Baybars untuk memimpin pasukan sampai kedatangan pasukan utama yang dipimpinnya sendiri di Ain Jalut. 

    Pada tanggal 3 September 1260 masehi, bertemulah kedua pasukan di Ain Jalut tepatnya di sebuah lembah. Sultan Saifuddin menyembunyikan sebagian pasukannya di balik bukit dan hanya mengandalkan pasukan infanteri pimpinan Baybars. Pasukan Mongol ketika itu dipimpin oleh orang kepercayaan Hulagu bernama Kitbuqa Noyan, karena Hulagu telah berangkat ke Karakorum untuk memilih Khan Mongol yang baru setelah kematian Monke Khan. 

    Sultan Saifuddin kemudian memerintahkan pasukannya yang berada di balik bukit untuk menyerang semua pasukan Mongol dan bergabung dengan pasukan Baybars. Sultan Saifuddin dan Ruknuddin Baybars bertempur dengan sengit dan mengerahkan segala kemampuannya pada perang itu. 

    Setelah beberapa jam berperang, pasukan muslimin terlihat dapat mengendalikan jalannya pertarungan. Sehingga mereka kemudian berhasil menghabisi sisa-sisa pasukan Mongol dan memenangkan peperangan. Kitbuqa Noyan akhirnya berhasil ditawan dan dibunuh ditempat. Sisa-sisa pasukan Mongol yang melarikan diri dikejar dan dihabisi oleh Ruknuddin Baybars hingga ke wilayah Apamea. 

    Pembebasan Kembali Negeri Syam 

    Sultan Saifuddin Qutuz tiba di Kota damaskus pada tanggal 30 Ramadhan 658 Hijriyah. Disana ia disambut oleh penduduk kota dengan berbagai hiasan oleh anak-anak dan wanita serta seluruh rakyat Damaskus saat itu. Semua kaum muslimin kembali mendapat keadilan mereka setelah sebelumnya diperlakukan secara zalim ketika pendudukan Mongol. Sultan kemudian mengembalikan stabilitas kota dan mengganti beberapa wakil Mongol di kota itu seperti Ibnu Zaki yang merupakan walikota Damaskus untuk bangsa Mongol dan menggantinya dengan Najmuddin Abu Bakar bin Shadruddin bin Sunni Ad Daulah. Ia kemudian menertibkan semua keadaan di kota hingga kembali damai seperti semula. 

    Kaum muslimin berhasil mengusir semua Pasukan Mongol dan membersihkan negeri Syam dari Hegemoni Mongol hanya dalam waktu seminggu saja. Ruknuddin Baybars mendatangi setiap pangkalan pasukan Mongol dan membunuh banyak dari mereka. Sultan Saifuddin Qutuz kemudian menyatukan kembali Negeri Syam dan Negeri Mesir dalam satu pemerintahan setelah 10 tahun terpisah sejak wafatnya Sultan Ayyubiyah Al Malik Ash Shalih Najmuddin Ayyubi. 


    Referensi : 
    Buku “Bangkit Dan Runtuhnya 
    Via Tentang Islam
    Facebook
    Twitter
    Telegram
    WhatsApp
    Postingan Lama
    Postingan Lebih Baru

    Anda mungkin menyukai postingan ini

    Posting Komentar

    Ads Single Post 4

    Featured Post

    Meneladani Sifat mulia Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam

    Meneladani Sifat mulia Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam

    Cahaya Islam- Desember 26, 2021
     Masyaallah Ternyata Ini Dia Sosok Yang Menjadi Inspirasi Crazy Rich Malang Untuk Berhijab, Siapakah Dia?

    Masyaallah Ternyata Ini Dia Sosok Yang Menjadi Inspirasi Crazy Rich Malang Untuk Berhijab, Siapakah Dia?

    Januari 18, 2022
    Shin Tae-Yong Mempelajari Budaya Islam Ramai di Medsos

    Shin Tae-Yong Mempelajari Budaya Islam Ramai di Medsos

    Januari 17, 2022
    Rekomendasi Akun Instagram Islami, Harus Follow Nih!

    Rekomendasi Akun Instagram Islami, Harus Follow Nih!

    Desember 27, 2021
    Doa Agar Tidak Mudah Baper, dr Zaidul Akbar: Doa Ini Sering Dibaca Rasulullah ﷺ

    Doa Agar Tidak Mudah Baper, dr Zaidul Akbar: Doa Ini Sering Dibaca Rasulullah ﷺ

    Desember 22, 2021
     Inilah Ciri Wanita yang Haram Dinikahi Umat Muslim

    Inilah Ciri Wanita yang Haram Dinikahi Umat Muslim

    Desember 27, 2021
     Kemuliaan dan Keteladanan Fatimah Az Zahra, Putri Bungsu Rasulullah SAW

    Kemuliaan dan Keteladanan Fatimah Az Zahra, Putri Bungsu Rasulullah SAW

    Januari 18, 2022
    Kisah Nabi Ismail AS dan Sejarah Awal Ibadah Qurban

    Kisah Nabi Ismail AS dan Sejarah Awal Ibadah Qurban

    Juni 24, 2022
    DMCA.com Protection Status

    Editor Post

    7 Syarat Berpakaian yang Sesuai Syariat Bagi Muslimah

    7 Syarat Berpakaian yang Sesuai Syariat Bagi Muslimah

    Desember 27, 2021
    Kisah Abu Ubaidah bin Al Jarrah, Sang Kepercayaan Umat dan Penakluk Negeri Syam

    Kisah Abu Ubaidah bin Al Jarrah, Sang Kepercayaan Umat dan Penakluk Negeri Syam

    Mei 24, 2022
    Rekomendasi Akun Instagram Islami, Harus Follow Nih!

    Rekomendasi Akun Instagram Islami, Harus Follow Nih!

    Desember 27, 2021

    Popular Post

     Masyaallah Ternyata Ini Dia Sosok Yang Menjadi Inspirasi Crazy Rich Malang Untuk Berhijab, Siapakah Dia?

    Masyaallah Ternyata Ini Dia Sosok Yang Menjadi Inspirasi Crazy Rich Malang Untuk Berhijab, Siapakah Dia?

    Januari 18, 2022
    Shin Tae-Yong Mempelajari Budaya Islam Ramai di Medsos

    Shin Tae-Yong Mempelajari Budaya Islam Ramai di Medsos

    Januari 17, 2022
    Rekomendasi Akun Instagram Islami, Harus Follow Nih!

    Rekomendasi Akun Instagram Islami, Harus Follow Nih!

    Desember 27, 2021

    Kategori

    Akhirat9 Berita Internasional41 Berita Islam59 Berita Nasional35 Berita Terkini61 Berita Viral13 Biografi Tokoh Islam9 Doa18 Dunia Muslimah21 Fakta Islam2 Inspiratif24 Jadwal Sholat2 Kata Ustadz32 Khazanah10 Kisah Muslim45 Kisah Muslimah22 Kisah Nabi Rasul9 Kisah Sahabat Rasulullah18 Lifestyle Muslim22 Rekomendasi9 Renungan14 Sejarah8 Tata Cara16 Tentang Islam103 Tips Islam9 Video6
    Cahaya Islam | Menebar indahnya islam

    About Us

    Cahaya Islam - Adalah situs blog yang memuat berbagai ragam konten-konten informasi mengenai Islam dan kabar berita dunia islam terkini. Menebar Cahaya Islam di seluruh penjuru dunia.

    Follow Us

    © Cahaya Islam 2015-2022
    • About Us
    • Contact Us
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Copyright