Berita Islam
Inspiratif
Kisah Muslimah
Subhanallah Bule Ini Menangis Setelah Membaca Alqur’an Dan Putuskan Masuk Islam
Daftar Isi [Tampilkan]
Sosok Jenny yang Memutuskan Masuk Islam Setelah Membaca Alqur'an | Foto : Youtube Catatan Wisata Iman |
Cahaya Islam - Alqur’an merupakan kitab suci agama Islam yang diyakini umat muslim diseluruh dunia. Didalam Alqur’an terkandung makna yang mendalam terkait Islam. Hal ini tentu membuat seseorang akan merasa takjub bila mempelajari makna isi kandungan Alqur’an secara lebih dalam. Perasaan itulah yang dirasakan oleh seorang bule Jerman yang menangis terisak setelah selesai membaca Al-qur’an. Kejadian tersebutpun menjadi titik awal pergolakan batin seorang Jeni sehingga berhasil menuntunya ke dalam sebuah hidayah dalam hidupnya. Jeni kemudian memutuskan untuk berpindah keyakinan menjadi Islam dan meyakini agama Islam sebagai suatu agama yang ia yakini sekarang.
“Seusai saya membaca ayat-ayat yang ada dalam Alqur’an, entah kenapa hati saya yang tadinya memang keras, namun tidak tahu mengapa, kata-kata yang terkandung didalam ayat-ayat Alqur’an berhasil masuk kedalam hati saya. Saya bahkan mulai menangis setelah membaca beberapa halaman pertamanya sehingga membuat saya meneteskan air mata” ujar bule Jerman itu, berdasarkan kutipan langsung dari kanal youtube Catatan Wisata Iman.
Pencarian Jeni dalam menemukan cahaya islam dimulai dari Halte Bus yang sering ia datangi di setiap harinya untuk bepergian. Waktu itu ketika Jeni baru saja turun dari Bus yang ditumpanginnya, tidak sengaja sesuatu barang miliknya jatuh dari dalam tas jeni. Udara yang dingin hari itu karena salju mulai turun membuat Jeni nampak tidak menyadari sesuatu barang miliknya jatuh dari dalam tas yang ia bawa. Namun untungnya tidak sengaja ada seorang pria muslim yang menemukan barang Jeni yang jatuh tersebut dan mengembalikan barang tersebut kepada Jeni.
Semenjak pertemuan yang tidak disengaja itulah, Jeni merasa tertarik dengan pria muslim yang diketahui bernama Havel itu. Sosok Havel yang baik dan ramah membuka pintu hati Jeni untuknya. Diawal pertemuan merekapun hanya berbincang-bincang seputar kehidupan masing-masing. Semakin lama Havel mulai memperkenalkan Islam kepada Jeni yang saat itu menunjukan ketertarikannya terhadap agama Islam. Merekapun kemudian rutin bertemu dan menjalin ikatan pertemanan walau memiliki latar belakang agama yang berbeda.
Sejak kecil Jeni adalah seorang Nasrani yang tumbuh dan besar dengan ajaran ini dari keluarganya. Wajar saja jika ia tak mengetahui dan tak mengenal Islam sedikitpun, hingga akhirnya ia bertemu dengan Havel yang sekarang banyak menceritakan Islam kepada dirinya. Jenipun sering menanyakan beberapa pertanyaan yang membuat dirinya penasaran akan Islam yang dikenalnya hanya lewat media. Jeni selalu memiliki penilaian yang keras dan buruk dengan sosok muslim yang hanya dikenalnya lewat media, namun ia tidak menemukan hal itu dalam diri Havel. Havel dinilai Jeni sebagai seorang yang sangat ramah, bahkan ia selalu disambut dengan ramah oleh keluarga Havel tiap Jeni berkunjung ke rumahnya.
“Dia Havel adalah sosok yang sangat baik. Jika saya datang berkunjung, keluarganya yang berasal dari Turki menyambut saya dengan sangat baik, sehingga semua teman muslim selalu melihat saya dan dia dipagi hari didalam Bus” ujarnya mencoba menceritakan kenangannya bersama Havel.
Pertemuan mereka yang rutin membuat Jeni mulai penasaran akan perbedaan yang sangat mencolok antara agama Islam dan agama yang kini dianut Jeni. Jeni mendapatkan penjelasan terkait makanan yang diharamkan dalam Islam seperti babi yang tidak boleh dikonsumsi oleh umat muslim karena memang dilarang dalam agama Islam. Selain penjelasan makanan haram seperti babi, Havel juga menceritakan kepada Jeni terkait pandangan Islam mengenai nabi Isa A.s.
“Pertanyaan mendasar mengenai kekristenan. Dia menceritakan kepada Saya keindahan Surga dalam Islam. Dia juga menceritakan kepada Saya, mengenai pandangan Yesus dalam agama Islam. Menurut Havel sosok Yesus dalam agama Islam bukan terlihat sebagai sosok Tuhan seperti yang dianggap agama Jeni, namun sosok Yesus dalam Islam merupakan seorang nabi yaitu nabi Isa A.s. Jelas hal itu membuat saya benar-benar memikirkan akan hal itu”.Ungkap Jeni.
Rasa penasaran demi penasarannya mulai ia kulik sendiri mengenai Islam dengan mencari tahunya dari video-video youtube yang ia tonton dan media sosial lainnya. Pencarian Jeni itupun kemudian mulai menimbulkan rasa yakin dalam diri Jeni akan agama Islam yang dikenalkan Havel kepadanya, namun sayangnya ia masih belum berani untuk berpindah keyakinan dan menjadi seorang mualaf.
Dalam pencariannya akan Islam, ia menemukan jawaban-jawaban pasti dari rasa penasarannya melalui kitab suci Alqur’an yang merupakan kitab suci umat muslim di seluruh dunia itu. Jenipun langsung duduk dan segera membaca Al-qur’an saat ia baru saja tiba di Halte Bus.
“Saya masih sangat mengingatnya persis sampai hari ini, dimana saya duduk di sana di Halte Bus dan membaca Alqur’an” ungkap Jeni.
Saat itu Jeni terduduk sembari memegang Alqur’an yang ia tutup dengan kertas hitam agar tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ketika membacanya sedikit keras, Jeni yang waktu itu memulai membaca ayat Al-baqarah, seketika tersentak hingga tidak sadar meneteskan air mata.
“Ketika saya mulai membaca Alqur’an, Saya tidak tahu persis ayat pertama surat Al Baqarah yang Saya baca, namun di surat kedua itu mengenai hati Saya. Jadi (ini tentang) kamu bisa katakan bahwa mereka (kafir) seharusnya melihat, tapi tidak melihatnya (tanda islam). Atau tidak ingin mendengarnya," Ujar Jeni
“Ayat ini ketika Saya membacanya itu langsung mengenai hati Saya. Baru beberapa halaman saja itu sudah membuat Saya menangis” lanjutnya mengenang perasaan waktu itu.
“Hal ini tentunya membuat Saya merasa ini adalah pertanda dari Allah untuk Saya berpindah keyakinan kepada Islam. Lalu Saya bilang kepada diri Saya sendiri, ok Saya ingin menjadi seorang muslim, dan akhirnya Sayapun memeluk Islam di rumah” Ujarnya.
Jenipun kemudia membaca dua kalimat syahadat di rumahnya dan diulanginnya lagi di sebuah Masjid di negara tersebut dengan ditemani Havel yang kini menjadi suaminya. Keputusan Jeni berpindah agama dan menjadi seorang muslim membuat Jeni untuk segera menggunakan Hijab dan mulai mengerjakan perintah-perintah yang diperintahkan Allah SWT. Selain itu menjadinya Jeni sebagai seorang mualaf membuat dirinya akhirnya menikah dengan teman yang memperkenalkannya kepada agama Islam yaitu Havel.
Via
Berita Islam
Posting Komentar