Inspiratif
Ternyata, Istri Rasulullah Hidup dengan Penuh Kesederhanaan
Daftar Isi [Tampilkan]
Ilustrasi Istri Rasulullah Hidup dengan Penuh Kesederhanaan | Foto: pinterest.com |
Cahaya Islam - Apa yang tergambar di benak kita saat disebutkan wanita dengan suami berkedudukan tinggi? Apalagi, jika itu adalah istri seorang nabi! Mungkin di antara bayangannya adalah sebagaimana para ratu atau putri raja yang hidup penuh kegemerlapan. Harta berlimpah, rumah nan megah, pakaian mahal buatan penata busana ternama.
Akan tetapi, nyatanya semua itu takkan kita dapatkan kala menggali kehidupan istri Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam. Teladan utama yang akan kita temukan adalah satu kata kunci: kesederhanaan.
Bagaimana penjabaran lengkapnya? Mari menguliknya dalam tulisan berikut!
Ditawari Pilihan dengan Kemewahan Dunia
Pertama-tama, apabila kita lihat dalam Al-Qur'an, ternyata para wanita yang menjadi istri Rasulullah ini pernah ditawari, loh, jika saja dunia dengan segala kenikmatannya adalah hal yang mereka inginkan.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman yang artinya,
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, “Jika kamu menginginkan kehidupan di dunIa dan perhIasannya, maka kemarilah agar kuberikan kepadamu mut‘ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu menginginkan Allah dan Rasul-Nya dan negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyedIakan pahala yang besar bagi sIapa yang berbuat baik di antara kamu.” (QS. Al Ahzab: 28-29)
Lantas, dengan diturunkannya ayat tersebut, apa yang para istri Nabi lakukan?
Lebih Memilih Terus Bersama Nabi
Meskipun demikian, bagi para Ummahatul Mu'minin, hidup bersama Nabi tetaplah pilihan yang tidak perlu dipertanyakan. Dengan mendapat penegasan melalui ayat tadi, mereka pun lebih berlapang hati untuk bisa menjalani kesederhanaan dan senantiasa bersyukur akan segala pemberian Nabi. Tak terdengar keluhan apalagi amarah dari lisan mereka. Masyaallah...
Tempat Tinggal yang Sederhana
Rasulullah tidaklah tinggal dalam istana atau rumah berisi perabotan dan segalanya. Istri Rasul masing-masing diberikan sepetak tanah di kawasan Masjid Nabawi, dengan fasilitas yang mencukupi kebutuhan hidup seperti alas tidur, selimut, dan peralatan dasar lainnya. Meski begitu, rumah tangga Rasulullah tetaplah penuh kehangatan dan kedamaian. Tentunya ini menjadi teladan bagi kita bahwa indikator rumah tangga yang nyaman bukanlah dari banyaknya harta yang dikumpulkan.
Cara Mereka Berpakaian
Istri Rasulullah pastilah menjaga aurat dengan sebaik-baiknya. Pakaian mereka menjulur, namun bukan berbahankan kain mewah, tidak pula mengumpulkan koleksi seisi lemari sebagaimana wanita-wanita hari ini.
Seorang sahabat, Urwah bin Zubair menyampaikan, “Aisyah tak suka memperbarui bajunya (mengganti dengan baju baru) melainkan menambalnya atau membaliknya.”
Apa yang dikenakan oleh istri Rasulullah tidaklah bernilai mahal, bahkan Hasan al-Bashri pernah memperkirakan harga muruth (pakaian yang dibalutkan ke tubuh) yang dipakai istri Rasulullah berharga sekitar enam dirham.
Makan Apa Adanya dan Sering Berpuasa
Berfoya-foya dengan makanan juga tak masuk dalam kamus rumah tangga Rasulullah. Bukankah sering kita temui kisah bahwa Rasulullah bertanya pada istrinya adakah yang bisa dimakan hari ini dan jika tidak ada niscaya beliau akan berpuasa. Aisyah radhiyallahu 'anha juga pernah menuturkan, “Sesungguhnya kami, keluarga Nabi Muhammad, pernah selama sebulan tidak menyalakan api (tidak memasak apa pun) selain kurma dan air.” (H.R. Muslim dan Tirmidzi)
Muslimah, seperti itulah teladan dari sederhananya kehidupan para istri Nabi. Sedikit banyaknya, semoga ini mampu menginspirasi kita untuk tak berlebihan dalam urusan dunia dan berusaha memberikan yang terbaik untuk membangun rumah tangga penuh berkah dalam niat ibadah kepada Allah.
Via
Inspiratif
Posting Komentar